Yogyakarta (Antara Megapolitan) - Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta mampu mengurangi jumlah titik genangan yang berpotensi muncul saat hujan dari 50 titik menjadi 35 titik yang tersebar di berbagai lokasi.

"Pengurangan sebanyak 15 titik genangan itu dilakukan dengan berbagai upaya sejak 2013 hingga saat ini," kata Kepala Seksi Drainase Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Herka Hanung Wijaya di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, upaya pengurangan titik genangan dilakukan dengan membangun drainase di sekitar lokasi genangan serta rutin melakukan pelumpuran saluran drainase.

Titik genangan yang sudah berhasil ditangani oleh Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta di antaranya, di sekitar Makam Kuncen, sekitar Jalan Wirotomo Kecamatan Tegalrejo, dan Jalan Kusbini meskipun pengurangannya belum mampu menuntaskan genangan yang muncul.

Sedangkan pada tahun ini, pembangunan drainase dilakukan di beberapa titik seperti di Jalan Miliran, Prenggan, Jalan Jogokaryan, Jalan Ki Penjawi dan di Kricak.

"Hasil pembangunan drainase itu belum bisa dievaluasi apakah mampu mengatasi genangan atau tidak karena belum ada hujan yang turun. Saat musim hujan tahun ini, baru akan kami evaluasi," katanya.

Selain pembangunan drainase baru, upaya pengurangan titik genangan dilakukan dengan melakukan pelumpuran secara rutin di seluruh saluran drainase seperti di Jalan Krasak dan di wilayah Kotabaru.

"Saluran drainase di Kotabaru banyak berupa saluran terbuka sehingga cepat kotor. Jika tidak dibersihkan, maka bisa mengakibatkan luapan air saat hujan," katanya.

Tempat pengumpulan sampah milik Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta yang berada di atas saluran air juga sudah diminta dipindah atau Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah menutup saluran air agar tidak menjadi saluran terbuka sehingga tidak digunakan untuk membuang sampah.

Saat ini, lokasi genangan yang masih muncul saat hujan di antaranya adalah di Jalan Gondosuli, Jalan Cendana, Jalan Kapas, dan Jalan Kusumanegara.

mengatakan, genangan air yang ada di Kota Yogyakarta biasanya memiliki kedalaman kurang dari 30 centimeter dan sudah surut dalam waktu kurang dari satu jam usai hujan.

"Potensi genangan di Kota Yogyakarta mencapai sekitar 10 hektare dari luas total Kota Yogyakarta 32,5 kilometer persegi. Artinya, titik genangan yang ada sangat kecil dibanding luas Kota Yogyakarta," katanya.

Meskipun kecil, Hanung mengatakan, pihaknya tidak menyepelekan kondisi tersebut karena ada beberapa genangan yang berada di dekat lokasi strategis seperti wilayah perekonomian, perkantoran dan pendidikan.  

    

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015