Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Produksi padi di Provinsi Lampung pada 2015 berdasarkan angka ramalan II diperkirakan sebanyak 3,64 juta ton gabah kering giling atau naik 321,70 ribu ton (9,69 persen) dibanding produksi periode yang sama tahun 2014.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Adhi Wiriana di Bandarlampung, Senin, mengatakan bahwa kenaikan produksi padi itu berkat peningkatan luas panen sebesar 59,32 ribu hektare (9,14 persen), dan peningkatan produktivitas sebesar 0,25 kw/ha (0,49 persen).

"Saat ini harga gabah di tingkat petani maupun penggilingan padi di Lampung naik, akibat telah berlalunya musim panen raya," jelasnya.

Ia menyebutkan, peningkatan rata-rata harga kelompok kualitas kering panen di tingkat petani sebesar 3,53 persen dari Rp4.905,21 per kilogram menjadi Rp5.078,26/kg, dan di tingkat penggilingan dengan kelompok kualitas yang sama, naik sebesar 3,46 persen dari Rp5.001,67/kg menjadi Rp5.174,57/kg.

Menurutnya, harga gabah tertinggi di tingkat petani mencapai Rp5.750/kg pada gabah kering panen dengan varietas melati terdapat di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur.

Harga gabah terendah mencapai Rp4.300/kg pada gabah varietas ciherang terdapat di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah. Harga tersebut berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu Rp3.700/kg.

Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi Rp5.830/kg pada gabah kualitas kering panen yaitu varietas melati terdapat di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, sedangkan harga gabah terendah kelompok kualitas kering panen yaitu Rp4.400/kg dengan varietas ciherang terdapat di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah.

"Harga tersebut berada di atas HPP yaitu Rp3.750 per kilogram," tanbahnya.

Pewarta: Agus Wira Sukarta

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015