Bogor, (Antara Megapolitan) - Hujan deras disertai petir kembali melanda wilaya Bogor, Jawa Barat, satu orang dilaporkan tewas akibat tersambar petir, Sabtu.
"Korban tewas tersambar petir bernama Nahilan usia 68 tahun, warga Kampung Kebon Kelapa, Jonggol," kata Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena.
Ita menuturkan, kronologi kejadian terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, petir menyambar di area persawahan tempat korban bertani di RT 01/RW 11, Desa Singasari.
"Akibat sambaran petir korban meninggal dunia di tempat kejadian," katanya.
Dia mengatakan dari keterangan saksi atas nama Empe (55), korban tersambar petir saat mengembala kambingnya untuk pulang karena hujan yang turun.
"Akibat sambaran petir itu, korban mengalami luka bakar di enam titik. Petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan lainnya di tubuh korban," kata Ita.
Dia menambahkan, atas permintaan keluarga yang menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban, sehingga jenazah korban dipulangkan ke rumah duka.
"Keluarga tidak mau dilakukan otopsi. Mereka juga sudah menulis pernyataan bahwa keluarga ikhlas menerima dan mengganggap peristiwa tersebut sebagai musibah," katanya.
Hujan turun melanda wilayah Bogor dan sekitarnya baik kota dan kabupaten terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Hujan turun selama satu jam, sempat redah sebentar dan kembali lagi turun hujan pada petang harinya. Hujan kembali mereda malam harinya.
Badan Meteoroloi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga, Kabupaten Bogor telah mengeluarkan informasi agar warga mewaspadai pancaroba yang terjadi di bulan November.
Pancaroba terjadi di saat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Hujan yang turun cenderung ekstrim dengan intensitas lebat disertai petir dan angin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Korban tewas tersambar petir bernama Nahilan usia 68 tahun, warga Kampung Kebon Kelapa, Jonggol," kata Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena.
Ita menuturkan, kronologi kejadian terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, petir menyambar di area persawahan tempat korban bertani di RT 01/RW 11, Desa Singasari.
"Akibat sambaran petir korban meninggal dunia di tempat kejadian," katanya.
Dia mengatakan dari keterangan saksi atas nama Empe (55), korban tersambar petir saat mengembala kambingnya untuk pulang karena hujan yang turun.
"Akibat sambaran petir itu, korban mengalami luka bakar di enam titik. Petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan lainnya di tubuh korban," kata Ita.
Dia menambahkan, atas permintaan keluarga yang menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban, sehingga jenazah korban dipulangkan ke rumah duka.
"Keluarga tidak mau dilakukan otopsi. Mereka juga sudah menulis pernyataan bahwa keluarga ikhlas menerima dan mengganggap peristiwa tersebut sebagai musibah," katanya.
Hujan turun melanda wilayah Bogor dan sekitarnya baik kota dan kabupaten terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Hujan turun selama satu jam, sempat redah sebentar dan kembali lagi turun hujan pada petang harinya. Hujan kembali mereda malam harinya.
Badan Meteoroloi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga, Kabupaten Bogor telah mengeluarkan informasi agar warga mewaspadai pancaroba yang terjadi di bulan November.
Pancaroba terjadi di saat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Hujan yang turun cenderung ekstrim dengan intensitas lebat disertai petir dan angin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015