Muaraenim (Antara Megapolitan) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said atas nama Presiden Joko Widodo meresmikan dua unit pembangkit listrik tenaga uap di Kabupaten Lahat dan Muaraenim, Sumatera Selatan, Sabtu.
Dua unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) diresmikan tersebut adalah pertama peletakan batu pertama proyek pembangunan PLTU Sumsel 8 di Muaraenim, dan beroperasinya PLTU Banjarsari di Kabupaten Lahat.
Hadir pada acara peresmian itu antara lain Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Milawarma, Dirjen Listrik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman.
Menteri ESDM, Sudirman Said dalam sambutannya menyampaikan pesan singkat dari Presiden Joko Widodo bahwa kepala negara tidak bisa hadir karena ada acara lain yang tidak bisa ditinggalkan.
"Saya diminta supaya mewakili Presiden meresmikan dua unit proyek PLTU di Sumsel ini," katanya.
Namun demikian, kata Sudirman, Presiden kemungkinan tetap akan datang melihat lokasi PLTU ini sewaktu-waktu. Presiden biasanya akan datang setelah peresmian peletakan batu pertama pembangunan suatu proyek.
Sementara, Menteri ESDM mengatakan bahwa PLTU Sumsel 8 yang terletak di Muaraenim, merupakan proyek pembangkit listrik mulut tambang yang dibangun tanpa jaminan pemerintah.
PLTU ini akan memanfaatkan batu bara yang ada di lokasi tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim Kabupaten Muaraenim dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan.
Sedangkan PLTU Banjarsari yang terletak di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan juga merupakan pembangkit listrik mulut tambang dibangun oleh PTBA bekerja sama dengan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dengan memanfaatkan bahan bakar batu bara dari tambang Muara Tiga Besar Selatan Milik PTBA.
Ia menambahkan, targetnya dua pembangkit baru ini akan menambah pasokan serta meningkatkan keandalan listrik di Sumatera.
Selain itu, pembangunan PLTU ini merupakan bagian dari upaya diversifikasi pembangkit non BBM, sehingga mampu menurunkan biaya pokok penyediaan listrik yang berpengaruh pada pengurangan subsidi listrik, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Dua unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) diresmikan tersebut adalah pertama peletakan batu pertama proyek pembangunan PLTU Sumsel 8 di Muaraenim, dan beroperasinya PLTU Banjarsari di Kabupaten Lahat.
Hadir pada acara peresmian itu antara lain Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Milawarma, Dirjen Listrik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman.
Menteri ESDM, Sudirman Said dalam sambutannya menyampaikan pesan singkat dari Presiden Joko Widodo bahwa kepala negara tidak bisa hadir karena ada acara lain yang tidak bisa ditinggalkan.
"Saya diminta supaya mewakili Presiden meresmikan dua unit proyek PLTU di Sumsel ini," katanya.
Namun demikian, kata Sudirman, Presiden kemungkinan tetap akan datang melihat lokasi PLTU ini sewaktu-waktu. Presiden biasanya akan datang setelah peresmian peletakan batu pertama pembangunan suatu proyek.
Sementara, Menteri ESDM mengatakan bahwa PLTU Sumsel 8 yang terletak di Muaraenim, merupakan proyek pembangkit listrik mulut tambang yang dibangun tanpa jaminan pemerintah.
PLTU ini akan memanfaatkan batu bara yang ada di lokasi tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim Kabupaten Muaraenim dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan.
Sedangkan PLTU Banjarsari yang terletak di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan juga merupakan pembangkit listrik mulut tambang dibangun oleh PTBA bekerja sama dengan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dengan memanfaatkan bahan bakar batu bara dari tambang Muara Tiga Besar Selatan Milik PTBA.
Ia menambahkan, targetnya dua pembangkit baru ini akan menambah pasokan serta meningkatkan keandalan listrik di Sumatera.
Selain itu, pembangunan PLTU ini merupakan bagian dari upaya diversifikasi pembangkit non BBM, sehingga mampu menurunkan biaya pokok penyediaan listrik yang berpengaruh pada pengurangan subsidi listrik, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015