Bogor, (Antara Megapolitan) - Perpusatakaan Nasional mempercepat pengembangan perpustakaan digital di daerah dengan menggelar Konferensi ke-8 Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) yang berlangsung di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.

"Perpustakaan digital adalah fase yang harus dilalui saat ini, perkembangan perpustakaan digital di daerah masih sangat tertinggal dibanding perpustakaan perguruan tinggi. Kita dorong ini, agar makin banyak perpustakaan daerah yang menggeliat," kata Deputi Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas, Welmin Sunyi Ariningsih.

Dia mengatakan, tercatat ada sekitar 25.000 perpustakaan di seluruh Indonesia, baik itu perpustakaan daerah, maupun perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dan swasta yang akan diakomodir oleh Perpusnas menuju digitalisasi.

"KPDI ke-8 ini yang akan mengawal pengembangan perpustakaan digital Indonesia ke depannya," katanya.

Welmin mengatakan, dengan perpustakaan digital ini dapat memetakan keahlian dan hasil penelitian karya anak bangsa menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat. Digitalisasi menjadi alat bantu agar informasi yang dihasilkan tersampaikan.

"Tanpa IT lama prosesnya, dengan digital ini lebih cepat, akurat bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Hingga saat ini, lanjut Welmin, Perpusnas telah mendigitalkan 20.394 e-book, 176.353 e-journal, 6.363 video elektronik, 84.999 data digital koleksi, 30.516 digital lokal conten dan 10.300 naskah kuno atau sebesar 30 persen.

"Kita sangat terbantu dengan digitalisasi ini, terutama untuk menjaga naskah kuno agar masih tersimpan dalam bentul digital," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Perpusnas, Tatiek Kismiyati menyebutkan, KPDI ke-8 diikuti sekitar 310 peserta yang terdiri atas pengelola, pustakawan dari perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan sekolah, perpustakaan khusus, perpustakaan umum, mahasiswa pemerhati perpustakaan digital dari seluruh Indonesia.

"Pada konferensi ke-8 ini untuk pertama kalinya akan dibentuk Forum Perpustakaan Digital yang selanjutnya akan menjadi forum tetap untuk melaksanakan diskusi dan pertemuan ilmiah dalam rangka pengembangan perpustakaan digital di Indonesia," katanya.

Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) ke-8 ini berlangsung selama tiga hari dimulai sejak Selasa kemarin 3-5 November, mengambil tema "Menciptakan Ekosistem Multi-stakeholders dalam Pengembangan Perpustakaan Digital Indonesia".

Konferensi ke-8 Perpustakaan Digital Indonesia menjadikan IPB sebagai tuan rumah. Sekretaris IPB Ibnu Qoyim menambakan perkembangan perpustakaan digital banyak di tingkat perguruan tinggi, sedangkan perpustakaan umum masih belum.

"Arahan kita, agar perpustakaan digital ini bisa berkembang luas ke seluruh Indonesia. Karena perpustakaan digital saat ini sudah menjadi kecenderungan yang dibutuhkan oleh masyarakat, mengingat kemampuan masyarakat untuk membeli buku semakin terbatas," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015