BioNTech pada Senin mengatakan mereka mulai mengembangkan vaksin COVID-19 yang disesuaikan untuk melawan varian Omicron yang ditemukan di Afrika Selatan, kendati masih belum diketahui apakah harus membuat ulang vaksin COVID-19 yang sudah ada.

Pengembangan vaksin khusus merupakan bagian dari prosedur standar perusahaan untuk varian-varian baru, kata perusahaan yang bermitra dengan Pfizer itu dalam pernyataan.

"Langkah awal pengembangan vaksin baru yang potensial tumpang tindih dengan riset yang diperlukan untuk mengevaluasi apakah vaksin baru itu nantinya bakal dibutuhkan," kata mereka.

Omicron membawa risiko terjadinya lonjakan global yang sangat tinggi, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin, ketika semakin banyak negara melaporkan temuan varian itu yang mendorong penutupan perbatasan.

Baca juga: Gejala Omicron serupa dengan infeksi virus lainnya
Baca juga: WHO: Belum ada bukti tingkat penularan varian Omicron

BioNTech pada Jumat mengatakan mereka mengharapkan lebih banyak data dari laboratorium dalam dua pekan ke depan untuk membantu menentukan apakah perlu memproduksi vaksin khusus Omicron.

Pesaingnya, Moderna, mengatakan sedang merancang ulang vaksin COVID-19 mereka untuk digunakan sebagai vaksin booster (penguat) masa depan.

Baca juga: Dugaan kasus COVID-19 varian Omicron muncul di Jerman

Sumber: Reuters

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021