Bogor, (Antara Megapolitan)- Kepolisian Resor Bogor Kabupaten, resmi telah menutup operasi evakuasi 12 gurandil atau penambang tanpa izin (PETI) yang tertimbun longsor di lubang tambang emas, dimana sebanyak tiga jenazah berhasil dievakuasi, sembilan lainnya masih terkubur.

"Hingga sore hari ini, tim telah melakukan upaya begitu keras, namun situasi dan kondisi di dalam lubang tidak memungkinkan melakukan pencarian, kondisi lubang sempit, ventilisasi udara buruk, dan bau menyengat sehingga tidak mampu melakukan pencarian, tim sudah tidak sanggup," kata Kapolres Bogor AKBP Suyudi Ario Seto, dalam jumpa pers di Aula PT ANTAM (Persero) Tbk, Desa Bantar Karet, Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Kapolres mengatakan tim secara resmi selesai melakukan operasi kemanusiaan dengan pertimbangan situasi dan kondisi serta keihklasan pihak keluarga yang dituliskan dalam surat pernyataan.

"Operasi cukup, kalau dilanjutkan akan menimbulkan bahaya dan akan menemukan banyak kesulitan lagi," katanya.

Suyudi juga menyampaikan rasa prihatin dan duka yang mendalam untuk 12 penambang tanpa izin yang tewas tertimbun longsor di Lubang Kunti, Blok Longsoran, Desa Bantar Karet. Belasan penambang liar tersebut tewas tertimbun saat melakukan penambangan liar di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT ANTAM (Persero) Tbk.

Lokasi kejadian berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, dikenal sebagai Blok Longsoran karena kerap terjadi longsor.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015