Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa dia "berutang nyawa" kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor saat dia terserang virus COVID-19 dan harus dirawat di rumah sakit pemerintah kota itu.

"Saya 'berutang nyawa', saya menjadi pasien COVID pertama di Kota Bogor dan dirawat di RSUD kamar 01," katanya pada peresmian fasilitas alat kesehatan MRI 3 Tesla, CT-Scan 128 Slice, dan ESWL oleh Wakil Menkes Dane Saksono Herbowono di RSUD Kota Bogor, Sabtu.

Bima Arya pernah dirawat di RSUD Kota Bogor sejak 19 Maret 2020 sekitar tiga pekan, sekembalinya dari perjalanan luar negeri di Turki.

"Oleh karena itu saya mengapresiasi RSUD Kota Bogor," katanya saat memberikan sambutan pada acara itu.

Baca juga: Wakil Menkes dukung penuh inovasi RSUD Kota Bogor

Ia mengatakan, RSUD Kota Bogor tahun ini berusia tujuh tahun (selama 30 tahun sebelumnya merupakan Rumah Sakit Karya Bhakti yang telah habis masa kontraknya di lahan milik Pemkot Bogor) dan pasti akan menghadapi tantangan yang banyak sekali.

Bima menyebutkan RSUD Kota Bogor selain merupakan satu-satunya rumah sakit milik Pemerintah Kota Bogor, juga menjadi satu-satunya rumah sakit yang melayani masyarakat dari luar Kota Bogor.

Bima lalu bertanya kepada Direktur RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir berapa persen RSUD Kota Bogor melayani pasien dari Kabupaten Bogor, Ilham pun menjawab 40 persen.

"40 persen melayani masyarakat dari Kabupaten Bogor," katanya.

Baca juga: RSUD Kota Bogor diproyeksikan jadi rumah sakit rujukan regional

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ru'yat pada acara itu juga memberikan sambutan, antara lain menyebutkan Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki empat RSUD yakni RSUD Cibinong, RSUD Leuwiliang, RSUD Cileungsi, dan RSUD Ciawi, dan satu RSUD yang sedang dibangun di Parung.

Bima mengungkapkan RSUD Kota Bogor juga bercita-cita menjadi rumah sakit riset.

Bima berpesan kepada Direktur RSUD untuk mewujudkan cita-cita tersebut perlu perencanaan yang matang dan terintegrasi.

Dalam pengembangan dan perluasan fasilitas RSUD misalnya, kata Bima Arya, telah diingatkan dari Ditjen Yankes Kementerian Kesehatan bahwa pembangunan gedungnya jangan tambal sulam dan tidak bergantung bantuan yang datang. 

"Nah, Direktur RSUD ini terus melobi dan melayani, setiap ada perkembangan selalu lapor ke saya, saking excited-nya. Seperti semalam, malam-malam telepon saya," katanya disambut tawa hadirin.

Baca juga: DPRD Jabar dorong RSUD Kota Bogor segera jadi RS rujukan regional

Bima berharap dengan kelengkapan fasilitas alat kesehatan yang baru tersebut dapat meningkatkan pelayanan RSUD kepada masyarakat dalam menjaga kualitas kesehatan. 

Dalam kesempatan tersebut, Bima Arya secara simbolik juga menerima kunci mobil ambulance bantuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diserahkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Dewan Komisioner OJK Hoesen.

Pewarta: Budi Setiawanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021