Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo mengatakan sebanyak 577 rumah warga terdampak banjir dan tanah longsor yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Berdasarkan data Pusdalops pada 10 November 2021 pukul 21.35 WIB tercatat bencana banjir dan longsor terjadi di enam desa yang tersebar di tiga kecamatan dengan jumlah rumah warga yang terdampak sebanyak 577 rumah," katanya di Jember, Kamis.
Banjir dan tanah longsor menerjang Kecamatan Sumberbaru, Tanggul, dan Semboro pada Rabu (10/11) sore hingga malam, sehingga ratusan warga mengungsi di beberapa lokasi di antaranya di Balai Desa Pondok Joyo, Kecamatan Semboro pada Rabu (10/11) malam.
Baca juga: BPBD Karawang siapkan puluhan perahu di tujuh kecamatan rawan banjir
"Hujan deras yang terjadi di sebagian wilayah Jember mengakibatkan debit air di aliran sungai meningkat dan meluap ke permukiman warga hingga ketinggian 70 cm, sehingga petugas mengevakuasi warga terutama anak-anak, lansia, dan ibu-ibu," katanya.
Ia mengatakan sebanyak 230 warga yang mengungsi ke lokasi yang aman dari terjangan banjir, namun pada Kamis pagi sebagian warga yang mengungsi kembali ke rumahnya masing-masing karena banjir sudah mulai surut.
"Di Desa Pondok Joyo-Kecamatan Semboro tercatat sebanyak 200 warga yang mengungsi di balai desa setempat dan di Desa Sidomulyo-Kecamatan Semboro terdata 30 orang yang mengungsi," katanya.
Baca juga: Relawan PMI Kota Sukabumi selamatkan tiga anak yang terjebak banjir
Ia menjelaskan petugas mendistribusikan makanan siap saji kepada warga yang terdampak banjir dan rencananya akan dibuka dapur umum untuk menyuplai korban banjir di beberapa lokasi.
Selain merendam rumah warga, lanjut dia, dua fasilitas umum yakni sekolah dan musala ikut terdampak banjir karena tergenang banjir di desa setempat.
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Jember, sehingga kami imbau warga terus meningkatkan kesiagaannya untuk menghadapi dampak La Nina," demikian Heru Widagdo.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Berdasarkan data Pusdalops pada 10 November 2021 pukul 21.35 WIB tercatat bencana banjir dan longsor terjadi di enam desa yang tersebar di tiga kecamatan dengan jumlah rumah warga yang terdampak sebanyak 577 rumah," katanya di Jember, Kamis.
Banjir dan tanah longsor menerjang Kecamatan Sumberbaru, Tanggul, dan Semboro pada Rabu (10/11) sore hingga malam, sehingga ratusan warga mengungsi di beberapa lokasi di antaranya di Balai Desa Pondok Joyo, Kecamatan Semboro pada Rabu (10/11) malam.
Baca juga: BPBD Karawang siapkan puluhan perahu di tujuh kecamatan rawan banjir
"Hujan deras yang terjadi di sebagian wilayah Jember mengakibatkan debit air di aliran sungai meningkat dan meluap ke permukiman warga hingga ketinggian 70 cm, sehingga petugas mengevakuasi warga terutama anak-anak, lansia, dan ibu-ibu," katanya.
Ia mengatakan sebanyak 230 warga yang mengungsi ke lokasi yang aman dari terjangan banjir, namun pada Kamis pagi sebagian warga yang mengungsi kembali ke rumahnya masing-masing karena banjir sudah mulai surut.
"Di Desa Pondok Joyo-Kecamatan Semboro tercatat sebanyak 200 warga yang mengungsi di balai desa setempat dan di Desa Sidomulyo-Kecamatan Semboro terdata 30 orang yang mengungsi," katanya.
Baca juga: Relawan PMI Kota Sukabumi selamatkan tiga anak yang terjebak banjir
Ia menjelaskan petugas mendistribusikan makanan siap saji kepada warga yang terdampak banjir dan rencananya akan dibuka dapur umum untuk menyuplai korban banjir di beberapa lokasi.
Selain merendam rumah warga, lanjut dia, dua fasilitas umum yakni sekolah dan musala ikut terdampak banjir karena tergenang banjir di desa setempat.
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Jember, sehingga kami imbau warga terus meningkatkan kesiagaannya untuk menghadapi dampak La Nina," demikian Heru Widagdo.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021