Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengajak Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Bogor berkolaborasi dengan pemerintah dalam pembangunan karakter kepemimpinan yang kreatif dan inovatif yang diperkuat dengan penerapan ideologis yang baik. 
 
Dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Selasa, Bima mengungkapkan bahwa banyak anak muda di daerah lain yang telah memiliki semangat produktif yang baik secara mandiri. 
 
Ia berharap anggota IPPNU mampu mengadaptasi semangat tersebut dalam wadah organisasinya dengan kepemimpinan baru yang telah ditetapkan. 
 
IPPNU baru saja melantik Pimpinan Cabang (PC) Kota Bogor dengan Ketua diamanahkan kepada santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Balqis Ibtisamah masa khidmat 2021-2023, Sabtu (6/11) di Ruang Serbaguna DPRD Kota Bogor, Jalan Pemuda, Tanah Sareal. 
 
Bima pun bersama Ketua KNPI Kota Bogor Sapta Bela Alfaraby, Perwakilan PCNU Kota Bogor, Hasbullah dan tamu undangan lain sempat turut hadir dalam pelantikan tersebut. 
 
Ia mengungkapkan pengalamannya bertemu dan bertukar pikiran dengan komunitas pemuda saat kunjungan kerja ke Balikpapan dan Samarinda. 
 
Di sana ada Balikpapan Youth Spirit, komunitas anak muda yang tidak terafiliasi dengan ormas atau Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP). Mereka fokus dalam pemberdayaan anak-anak dan ibu-ibu di kampung. 
 
"Mencari uang sendiri, melakukan pemberdayaan secara ekonomi dan melakukan edukasi anak-anak, bertahun-tahun dan membentuk kampung binaan Kampung Pinisi," katanya. 
 
Sementara di Samarinda ada Youth Kaltim yang berisikan aktivis climate change, sambungnya, komunitas yang menghimpun para guru muda, komunitas berbagi receh dan kelompok yang fokus membantu keterampilan berbicara di depan umum atau "public speaking".
 
Bima Arya mengaku siap menyambut kolaborasi IPPNU) Kota Bogor bersama pemerintahannya selama makna kolaborasi yang diusung sama. 
 
Ia meyakini modal ideologi, sistem berorganisasi ditambah kreasi dan inovasi IPPNU Kota Bogor bisa membantu eksistensi dan mampu mengkader pemimpin daerah berikutnya di masa depan.
 
“Mari kita pahami konsep kolaborasi dan kita baca tanda-tanda zaman. Bicara kaderisasi adalah roh organisasi, harus disesuaikan dengan tanda-tanda zaman. Saya melihat ke depan, betul-betul, pemimpin itu adalah tidak saja berbasiskan ideologi tapi juga kompetensi,” kata dia.
 
 
 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021