Bogor, (Antara Megapolitan) - PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Jawa Barat, segera merelokasi pipa transmisi di Jalan Raya Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) untuk meminimalisasi gangguan layanan karena adanya proyek pembangunan Jalan Tol Bocimi tahap I sepanjang 15 kilo meter.

"Pengerjaan proyek ruas jalan Tol Bocimi mulai dari Bogor, Ciawi dan Cigombong melintas di jalur perpipaan PDAM. Kita harus menyusun program relokasi agar jalur pipa tidak mengganggu distribusi air ke pelanggan," kata Plt. Direktur Teknik PDAM Tirta Pakuan, Deni Surya Senjaya di Bogor, Minggu.

Deni menjelaskan, rekolasi pipa transmisi jalur sumber mata air Tangkil yang terdampak pembangunan Tol Bocimi di Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor telah dikoordinasikan dengan PT MNC Tol Investama (MNC Group) sebagai inverstor untuk membantu pemindahan pipa.

Menurut Deni, adanya proyek pembangunan jalan tol yang melintas di jalur pipa PDAM akan membahayakan jika tidak segera dilakukan relokasi. Total panjang pipa yang akan dipindahkan sepanjang 600 meter.

"Tahun ini pemidahan harus dilakukan, seluruh biaya ditanggung oleh MNC Group. PDAM bertindak sebagai perencana dan pengawasan," katanya.

Deni mengatakan pula, walau seluruh biaya pemindahan pipa ditanggung oleh MNC Group, PDAM tertap bertanggungjawab pada sistem pengaliran pascarelokasi pipa. Hal ini berlajar dari pengalaman relokasi pipa transmisi AC 21 inci di Jalan Raya Bogor-Sukabumi pada awal Oktober lalu.

Ada beberapa perbedaan karakter antara pengerjaan relokasi pipa Caringin dengan lokasi di Tol Bocimi, salah satunya adalah kontur tanah. Saat relokasi pipa di Caringin, kontur tanahnya labil sehingga rawan longsor. Sedangkan kondisi tanah di Jalur Bocimi relatif stabil.

"Kita perlu menyusun langkah teknis untuk mengantisipasi potensi gangguan distribusi air, terutama di zona layanan I," katanya.

Selain itu, lanjut Deni, pengerjaan relokasi pipa PDAM di Jalur Bocimi nantinya akan menimbulkan gangguan, sama seperti yang terjadi saat relokasi pipa di Caringin. Daerah-daerah yang terdampak juga hampir sama, yakni sebagian di wilayah Kecamatan Bogor Selatan dan Kecamatan Bogor Timur.

"Kami berupaya gangguan tidak terlalu lama, karena pengerjaan tidak sesulit relokasi pipa yang di Caringin," katanya.

Deni menambahkan, pihaknya telah menyiapkan segala kebutuhan teknis, termasuk metode dan penyiapan perangkat perpipaan beserta asesorisnya, sehingga ada waktu persiapan yang cukup lama.

"Diupayakan pemasangan pipa dan koneksi tidak berlangsung lama, karena akan membuat udara yang masuk ke pipa lebih banyak. Kalau banyak udara yang terjebak dalam pipa, ini akan menyulitkan "recovery". Kita belajar dari pengalaman relokasi dan koneksi pipa di Caringin," katanya.

Sebelumnya, PDAM Tirta Pakuan sudah pernah melakukan relokasi pipa di Caringin. Karena kurangnya persiapan ditambah kontur tanah di lokasi tersebut labil dan rawan longsor membuat upaya perbaikan berjalan lambat. Kondisi tersebut mengakibatkan distribusi air kepada pelanggan di zona I yang tersebar di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Timur terhambat, tidak dialiri air selama sepekan lebih.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015