Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meluncurkan program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3) serta Rumah Pintar Pemilu (RPP) Digital demi meningkatkan partisipasi pemilih yang terbilang rendah.

Ketua KPU Kabupaten Bogor Ummi Wahyuni saat peluncuran di Auditorium Sekretariat Daerah (Setda) Cibinong, Bogor, Kamis, menyebutkan bahwa DP3 serta RPP Digital dikemas dalam aplikasi Bogor Electoral Technology and Research (Better).

Ia berharap aplikasi tersebut ke depan menjadi pusat informasi seputar kepemiluan yang akurat, dengan disajikan lewat berbagai media dan bisa dikunjungi siapapun.

Baca juga: Bupati Bogor puji KPU karena mampu sajikan data kepemiluan ala milenial

"Kontennya misal kita punya simulator untuk e-voting, kita punya database digital hasil peta politik dari tahun 2004, dan itu per-TPS bisa dilihat. Ada juga electoral games dan aplikasi-aplikasi pendukung lainnya terkait kepemiluan," terang Ummi.

Ummi menyebutkan bahwa, di masa depan materi-materi kepemiluan bisa dipelajari dengan cara yang lebih menyenangkan lewat digital atau e-learning.

Atas inovasi ini, RPP Digital KPU Kabupaten Bogor terpilih menjadi yang terbaik se-Jawa Barat untuk tingkat KPU kabupaten/kota.

Baca juga: KPU mulai sosialisasikan Pemilu 2024 kepada calon pemilih pemula di Bogor

“Karena sekarang zamannya digitalisasi, e-learning. Kita berharap KPU Kabupaten Bogor terus berinovasi untuk e-learning, salah satunya lewat Better itu. Sekarang kami juga punya Podcast KPU. Dengan digitalisasi ini juga jadi tidak membatasi kami untuk memberikan edukasi kepada pemilih, seperti saat pandemi ini,” paparnya.

Sementara Koordinator Divisi Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat dan SDM pada KPU Kabupaten Bogor, Herry Setiawan menjelaskan, dalam pelaksanaan DP3 pihaknya memilih Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede.

"Lokasi ini kami pilih dikarenakan memenuhi locus yaitu partisipasi masyarakat rendah pada Pemilu 2019 serta daerah rawan konflik ketika Pilkades tahun 2020," katanya.

Baca juga: Pemilih Pilbup di Bogor mendatang diprediksi membengkak jadi 3,6 juta orang

Ia berharap, masyarakat yang dapat terlibat menjadi peserta dalam program DP3 ini adalah mereka yang bukan anggota partai politik, berusia minimal 17 tahun dan paling tinggi 50 tahun, berdomisili di lokus tempat pelaksanaan program DP3 bisa baca tulis, berasal dari beragam basis (perempuan, disabilitas, pemilih pemula, pemilih muda, tokoh masyarakat/adat/agama) serta diutamakan yang berlatarbelakang aktif dalam kegiatan bermasyarakat.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021