Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat tengah berkolaborasi dengan asosiasi pengusaha pariwisata untuk membantu tempat wisata segera mendapatkan akses QR barcode Aplikasi Pedulilindungi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), agar bisa menaikkan jumlah kunjungan tempat wisata yang masih lesu.
Baca juga: Sempat ditutup sementara, tempat wisata di Kota Bogor sudah dibuka kembali
Baca juga: Pemkot Bogor sambut baik tempat wisata Jbound bersertifikat CHSE dari Kemenparekraf
Baca juga: Pemkot Bogor: Pengembangan kawasan wisata Situ Gede masih banyak pekerjaan
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor Atep Tardianana saat dihubungi Antara, Selasa, menyatakan, kolaborasi yang dimaksud ialah membantu tahap pengumpulan data agar tempat-tempat wisata mendapatkan sertifikat CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Dengan begitu maka tempat wisata telah dianggap bisa menjaga kebersihan (cleanliness), kesehatan (health), keamanan (safety), dan keberlangsungan lingkungan (environmental sustainability).
Baca juga: Sempat ditutup sementara, tempat wisata di Kota Bogor sudah dibuka kembali
Setelah syarat sertifikat CHSE dimiliki oleh tempat wisata, kata Atep, maka selanjutnya dapat mengajukan akses QR barcode aplikasi Pedulilindungi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dinas Pariwisata Kota Bogor akan membantu asosiasi melakukan pendataan syarat-syarat secara berjenjang melalui Provinsi Jawa Baratchingga sampai ke Kemenparekraf maupun Kemenkes.
"Hasil zoom meeting dengan Dinas Pariwisata Jawa Barat Jumat lalu, tadinya semua langsung di Kementerian Pariwisata sekarang kita sosialisasikan bantuan mengumpulkan datanya," katanya.
Baca juga: Pemkot Bogor sambut baik tempat wisata Jbound bersertifikat CHSE dari Kemenparekraf
Atep mengatakan dari 20 jenis fasilitas wisata di Kota Bogor yakni hotel bintang 1,2,3 dan melati, pondok wisata, rumah makan, bioskop, lapangan golf, gedung pertemuan, kolam renang, lapangan tenis, karaoke, biliar, tv games, kios cendera mata, biro perjalanan wisata, agen perjalanan, pramuwisata, sanggar seni, pusat informasi wisatawan, sebagian besar masih belum menunjukkan pemulihan jumlah kunjungan yang signifikan.
Dari lingkung kepariwisataan, sambung dia, hanya hotel, restoran dan kafe yang kunjungannya telah jauh melebihi jenis fasilitas wisata lain. Namun, dari 20 jenis wisata tersebut rata-rata baru mencapai 50 persen yang mendapatkan QR barcode Aplikasi Pedulilindungi.
Baca juga: Pemkot Bogor: Pengembangan kawasan wisata Situ Gede masih banyak pekerjaan
Seperti diketahui, tren CHSE dan QR barcode berhasil diraih pertama kali oleh tempat wisata Jbound yang terletak di salah satu taman Bogor Nirwana Residence (BNR) di Kecamatan Bogor Selatan.
"Beberapa ada yang belum punya, beberapa masih pending, waiting list dari Kementerian Pariwisatanya. Tapi setiap saat ada penambahan ya, tempat wisata yang terbit sertifikat CHSE," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021