Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim optimistis bahwa dari hasil komunikasi pemerintah dengan pelaku usaha, kegiatan ekonomi masyarakat kembali bergulir pada pelonggaran aktivitas pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. 
 
"Masyarakat optimis ya, setelah satu tahun setengah pandemi COVID-19, sekarang sudah mendapat banyak pelonggaran," kata Dedie di Kota Bogor, Minggu. 
 
Ia menyebut ada tiga bidang usaha yang kunjungannya mulai merangkak naik, yakni perhotelan, restoran dan kafe karena sejumlah aktivitas masyarakat seperti rapat dan sekadar berkumpul telah kembali diizinkan. 
 
Apalagi, kata dia, larangan anak 12 tahun masuk mal juga telah diringankan pada PPKM level 2 dengan pembatasan persentase kunjungan. 
 
Jika masyarakat dewasa diperbolehkan hingga 75 persen kapasitas mal, restoran, hotel, kafe, tempat pariwisata dan tempat kebugaran (gym), maka untuk anak-anak kapasitasnya masih kurang dari itu. 
 
Dedie mengatakan atas pelonggaran aktivitas ekonomi yang diberikan, Pemerintah Kota Bogor mendorong penegakan protokol kesehatan tetap dijaga para pengusaha ataupun UMKM, mengingat kewaspadaan penyebaran kembali COVID-19. 
 
"Jangan sampai di tempat kerumunan tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak," katanya. 
 
Dihubungi terpisah, Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay menyampaikan bahwa menurut laporan kunjungan restoran telah maksimal bahkan berlebih. 
 
Masyarakat sudah tidak tahan untuk berkumpul bersama teman, saudara dan koleganya di restoran dan kafe karena menyediakan fasilitas yang nyaman untuk mengobrol atau "kongkow". 
 
Terdapat 14 usaha restoran besar yang tergabung dengan PHRI Kota Bogor dari 600 restoran yang terdata di Dinas Pariwisata Kota Bogor melaporkan capaian kunjungan maksimal tersebut, yaitu De leuit, Gurih7, Medja, Gili gili, Hujan rempah, Weekenders, Love garden, Dimitre, Otobul, Hoka hoka bento, Hofland, Bogor permai, Lemon grass dan Gumati cafe.
 
Bahkan, kunjungan restoran besar yang penuh dan kadang berlebih pun menguntungkan restoran di sekitarnya yang memiliki nama belum terlalu dikenal masyarakat. 

Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor dorong tanaman hias bisa tingkatkan ekonomi petani
Baca juga: MenkopUKM: Ponpes mampu jadi pemimpin ekonomi rakyat
Baca juga: Jutaan produk halal asli Indonesia siap diekspor ke mancanegara

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021