Perusahaan teknologi asal China, Tencent Holdings Ltd., menjadi salah satu pemegang saham minoritas di rumah produksi Indonesia, MD Pictures.
Kepemilikan saham minoritas ini sebagai bentuk optimisme Tencent terhadap konten-konten lokal dan terus mendukung sineas Indonesia untuk berkiprah di Internasional.
"Kami menyambut antusias Tencent sebagai investor baru di FILM. Investasi ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Tencent sebagai perusahaan teknologi yang mutakhir untuk mengembangkan industrikonten secara global," kata Founder & CEO MD Pictures Manoj Punjabi melalui keterangannya, Minggu.
Beberapa tahun terakhir, MD Pictures telah bekerja sama dengan WeTV dan iflix Indonesia yang merupakan anak perusahaan Tencent.
Beberapa serial original WeTV yang diproduksi bersama MD Pictures antara lain "My Lecturer My Husband", "Antares", "Cinta Fitri the Series", "Layangan Putus", "Kisah Untuk Geri", "Satu Amin Dua Iman", "17 Untuk Selamanya", dan "Teluk Alaska".
Baca juga: Sutradara berduka atas adanya kematian sinematografer di lokasi film "Rust"
Platform berbasis aplikasi WeTV dan website wetv.vip milik Tencent Holdings Ltd., masuk ke pasar Indonesia sejak akhir 2019. Semula, platform ini membidik segmen penggemar drama Asia yang jumlahnya terus bertambah di kalangan milenial.
Di China, WeTV telah memiliki lebih dari 900 juta pengguna aktif dan 100 juta lebih pelanggan yang tersebar di pasar WeTV China.
Sejak 2020, WeTV bekerja sama dengan sejumlah rumah produksi lokal di Indonesia, mulai memproduksi konten-konten lokal Indonesia.
Saat ini, judul baru "Sianida" adalah serial lokal pertama dengan genre thriller misteri yang didukung oleh aktor-aktor berkualitas, dan diprediksi juga akan memecahkan rekor penonton.
Baca juga: Yura Yunita mengisi lagu tema film "Nussa"
Dari Maret-Juli 2021, WeTV Indonesia telah mencapai jam tayang lebih dari 6 ribu menit konten lokal yang termasuk ke dalam produksi lokal. Di tengah pembatasan gerak dan aturan protokol kesehatan yang ketat, WeTV gigih dan produktif, membuktikan betapa seriusnya perusahaan di pasar Indonesia.
Dua tahun di Indonesia, WeTV telah menjadi salah satu platform video on demand populer di Indonesia.
Sebagai aplikasi hiburan yang menyajikan konten-konten Asia yang menarik, WeTV menyajikan berbagai serial yang dapat disaksikan secara gratis.
Baca juga: Menpararekraf harapkan uji coba pembukaan bioskop gerakkan perekonomian industri film
Penonton pun tidak perlu khawatir ketinggalan ragam tayang terbaik karena WeTV menayangkan serentak di seluruh dunia, mulai dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, hingga mancanegara.
Untuk menikmati tayangan lebih cepat, saat ini pelanggan baru dapat menerima promo harga VIP dan hanya perlu membayar biaya berlangganan sebesar Rp15 ribu di bulan pertamaun tuk menjadi pelanggan VIP, harga yang ekonomis untuk menikmati ragam tontonan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Kepemilikan saham minoritas ini sebagai bentuk optimisme Tencent terhadap konten-konten lokal dan terus mendukung sineas Indonesia untuk berkiprah di Internasional.
"Kami menyambut antusias Tencent sebagai investor baru di FILM. Investasi ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Tencent sebagai perusahaan teknologi yang mutakhir untuk mengembangkan industrikonten secara global," kata Founder & CEO MD Pictures Manoj Punjabi melalui keterangannya, Minggu.
Beberapa tahun terakhir, MD Pictures telah bekerja sama dengan WeTV dan iflix Indonesia yang merupakan anak perusahaan Tencent.
Beberapa serial original WeTV yang diproduksi bersama MD Pictures antara lain "My Lecturer My Husband", "Antares", "Cinta Fitri the Series", "Layangan Putus", "Kisah Untuk Geri", "Satu Amin Dua Iman", "17 Untuk Selamanya", dan "Teluk Alaska".
Baca juga: Sutradara berduka atas adanya kematian sinematografer di lokasi film "Rust"
Platform berbasis aplikasi WeTV dan website wetv.vip milik Tencent Holdings Ltd., masuk ke pasar Indonesia sejak akhir 2019. Semula, platform ini membidik segmen penggemar drama Asia yang jumlahnya terus bertambah di kalangan milenial.
Di China, WeTV telah memiliki lebih dari 900 juta pengguna aktif dan 100 juta lebih pelanggan yang tersebar di pasar WeTV China.
Sejak 2020, WeTV bekerja sama dengan sejumlah rumah produksi lokal di Indonesia, mulai memproduksi konten-konten lokal Indonesia.
Saat ini, judul baru "Sianida" adalah serial lokal pertama dengan genre thriller misteri yang didukung oleh aktor-aktor berkualitas, dan diprediksi juga akan memecahkan rekor penonton.
Baca juga: Yura Yunita mengisi lagu tema film "Nussa"
Dari Maret-Juli 2021, WeTV Indonesia telah mencapai jam tayang lebih dari 6 ribu menit konten lokal yang termasuk ke dalam produksi lokal. Di tengah pembatasan gerak dan aturan protokol kesehatan yang ketat, WeTV gigih dan produktif, membuktikan betapa seriusnya perusahaan di pasar Indonesia.
Dua tahun di Indonesia, WeTV telah menjadi salah satu platform video on demand populer di Indonesia.
Sebagai aplikasi hiburan yang menyajikan konten-konten Asia yang menarik, WeTV menyajikan berbagai serial yang dapat disaksikan secara gratis.
Baca juga: Menpararekraf harapkan uji coba pembukaan bioskop gerakkan perekonomian industri film
Penonton pun tidak perlu khawatir ketinggalan ragam tayang terbaik karena WeTV menayangkan serentak di seluruh dunia, mulai dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, hingga mancanegara.
Untuk menikmati tayangan lebih cepat, saat ini pelanggan baru dapat menerima promo harga VIP dan hanya perlu membayar biaya berlangganan sebesar Rp15 ribu di bulan pertamaun tuk menjadi pelanggan VIP, harga yang ekonomis untuk menikmati ragam tontonan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021