Denpasar, (Antara Megapolitan) - Gitaris ternama Indonesia I Dewa Gede Budjana mendirikan museum gitar yang diberi nama "Museum Gitarku" di Desa Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
Dewa Budjana di Bali, Minggu, mengatakan museum yang didirikan tersebut akan menjadi museum gitar pertama di Indonesia.
Museum tersebut juga merupakan anggota dari Wisesa Group. Di museum yang berdiri di kampung turis tersebut terdapat banyak gitar yang dipamerkan.
"Di antara gitar yang dipamerkan mendapat sentuhan seni jagoan seni rupa Indonesia, antara lain Nyoman Nuarta, Joko Pekik, Sunaryo, Srihadi Soeharsono, Agus Suwage, Erica Hestu Wahyuni, Teguh Ostenrikt, Minori Hirota, Nyoman Meja, Runi Palar, dan Nyoman Gunarsa," katanya di Nusa Dua, Bali, Minggu.
Dewa Budjana mengaku setelah berkarier sebagai pemain gitar lebih dari 30 tahun, pihaknya mulai berpikir apa yang bisa diwariskan, tidak saja kepada anak dan cucunya, tetapi untuk dunia musik di Tanah Air.
Karena itulah muncul gagasan untuk membuat meseum gitar yang tidak hanya memeragakan gitar-gitar pernah ia gunakan, tetapi juga berbagai gitar dengan cerita di belakangnya.
"Gagasan saya muncul karena terinspirasi oleh gitaris hebat, baik musisi terkenal di Indonesia maupun internasional," ucap pria asal Kabupaten Klungkung, Bali, itu.
Ia menjelaskan gitaris yang telah menandatangani gitar di museum tersebut antara lain Mike Stern, Pat Metheny, Ebiet G. Ade, Steve Vai, Allan Holdsworth, Bill Frisell, Mike Lukather, Ludwig Lemans, Robby Krieger, Michael Landau, Eross Candra, Scott Henderson, Michael Angelo Batio, Aria baron dan Guthrie Govan.
Sementara itu, John Mc Laughlin dan "The 4Th Dimension" dalam tur Australia-Asia yang baru meluncurkan album "Black Light" September 2015 akan tampil di Ubud adalah bagian dari "road show" ke Museum Gitarku pada Minggu malam (18/10).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Dewa Budjana di Bali, Minggu, mengatakan museum yang didirikan tersebut akan menjadi museum gitar pertama di Indonesia.
Museum tersebut juga merupakan anggota dari Wisesa Group. Di museum yang berdiri di kampung turis tersebut terdapat banyak gitar yang dipamerkan.
"Di antara gitar yang dipamerkan mendapat sentuhan seni jagoan seni rupa Indonesia, antara lain Nyoman Nuarta, Joko Pekik, Sunaryo, Srihadi Soeharsono, Agus Suwage, Erica Hestu Wahyuni, Teguh Ostenrikt, Minori Hirota, Nyoman Meja, Runi Palar, dan Nyoman Gunarsa," katanya di Nusa Dua, Bali, Minggu.
Dewa Budjana mengaku setelah berkarier sebagai pemain gitar lebih dari 30 tahun, pihaknya mulai berpikir apa yang bisa diwariskan, tidak saja kepada anak dan cucunya, tetapi untuk dunia musik di Tanah Air.
Karena itulah muncul gagasan untuk membuat meseum gitar yang tidak hanya memeragakan gitar-gitar pernah ia gunakan, tetapi juga berbagai gitar dengan cerita di belakangnya.
"Gagasan saya muncul karena terinspirasi oleh gitaris hebat, baik musisi terkenal di Indonesia maupun internasional," ucap pria asal Kabupaten Klungkung, Bali, itu.
Ia menjelaskan gitaris yang telah menandatangani gitar di museum tersebut antara lain Mike Stern, Pat Metheny, Ebiet G. Ade, Steve Vai, Allan Holdsworth, Bill Frisell, Mike Lukather, Ludwig Lemans, Robby Krieger, Michael Landau, Eross Candra, Scott Henderson, Michael Angelo Batio, Aria baron dan Guthrie Govan.
Sementara itu, John Mc Laughlin dan "The 4Th Dimension" dalam tur Australia-Asia yang baru meluncurkan album "Black Light" September 2015 akan tampil di Ubud adalah bagian dari "road show" ke Museum Gitarku pada Minggu malam (18/10).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015