Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Philip Gobang mengatakan pelaksanaan migrasi siaran televisi dari analog ke digital yang dijalankan pada 2022 akan berdampak menstabilkan jaringan internet untuk kebutuhan masyarakat.

"Dengan migrasi siaran televisi maka ruang frekuensi yang selama ini digunakan tv analog akan beralih untuk internet sehingga jaringan internet akan jauh lebih stabil," katanya ketika dihubungi dari Kupang, Selasa.

Baca juga: Migrasi siaran televisi analog ditunda hingga tahun depan

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan kebijakan peralihan siaran televisi analogi ke digital yang dimulai pada 2022 dan dampaknya bagi masyarakat.

Philip Gobang menyebutkan di NTT, terdapat lima daerah yang masuk tahap pertama penghentian siaran tv analog yang dilakukan secara nasional pada 56 wilayah yang mencakup 166 kabupaten/kota, yang akan berlangsung paling lambat pada 30 April 2022. Kelima daerah itu tersebar di Pulau Timor yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara, Belu, dan Malaka.

Baca juga: Kominfo siap migrasi ke siaran digital tahap pertama 17 Agustus

Philip Gobang mengatakan masyarakat pada daerah yang mengalami migrasi siaran televisi ini selanjutnya akan menikmati jaringan internet yang lebih stabil.

Ia menjelaskan setelah migrasi, ruang frekuensi 700 MHz yang selama ini digunakan tv analog akan dialihkan untuk jaringan internet sehingga akan lebih stabil.

"Jadi peralihan siaran tv ini akan menjawab keluhan warga soal jaringan internet yang tidak stabil," katanya.

Baca juga: Permen Kominfo 11/2021 jadi acuan wilayah tahapan ASO

Philip Gobang menambahkan dampak positif lain dari migrasi siaran yaitu masyarakat bisa menikmati gambar berkualitas bagus, suara yang jernih, dan teknologi yang lebih canggih.

Ia berharap proses migrasi siaran ini dapat berjalan dengan lancar sehingga berbagai manfaat ikutan dapat dinikmati masyarakat Indonesia termasuk di NTT.

Pewarta: Aloysius Lewokeda

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021