Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Jawa Barat melakukan tes swab secara acak kepada siswa, guru, tenaga admin atau penunjang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) lainnya mulai 18 Oktober 2021.
"Saat ini jumlah sekolah yang akan melakukan tes swab sedang proses, dari SMP sederajat hingga SMA sederajat," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Depok, Umi Zakiati dalam keterangannya, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi awal dengan Dinas Pendidikan (Disdik), Kantor Cabang Disdik (KCD) dan Kementerian Agama (Kemenag) Depok terkait pelaksanaan swab acak. Sekolah akan dipilih atau diusulkan oleh Dinkes lalu disetujui oleh Disdik.
Baca juga: Wawali Depok: PTM terbatas dihentikan jika di sekolah ada pelanggaran prokes
Umi menjelaskan, sasaran swab acak adalah warga sekolah. Mulai dari guru, tenaga admin atau penunjang dan para siswa.
"Untuk jumlah sampel yang diambil berjumlah 10.730 sampel se-Kota Depok," kata Umi.
Diketahui, Kota Depok mulai menjalankan PTMT sejak 4 Oktober 2021. Selama satu pekan ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok pun memastikan pelaksanaan PTMT yang diikuti seluruh jenjang pendidikan berjalan lancar dan aman.
Baca juga: Pembelajaran tatap muka terbatas mulai dilaksanakan di Kota Depok
Sebelumnya Pemkot Depok Jawa Barat mulai melakukan Pembelajaran tatap muka secara terbatas di sekolah-sekolah di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (4/10).
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Wijayanto, pemerintah kota memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas dari 4 Oktober sampai 23 Desember 2021 setelah melakukan simulasi dari 28 sampai 29 September 2021.
Baca juga: Pemkot Depok keluarkan Perwal Nomor 66/2021 tentang PTM terbatas
Ia menjelaskan bahwa sekolah-sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas (PTMT) tetap harus memberikan opsi layanan belajar dari rumah (BDR) bagi siswa yang belum diizinkan orang tua mengikuti kegiatan belajar di sekolah.
"Jadi, sekolah tetap menyediakan pembelajaran BDR bagi siswa yang tidak diizinkan mengikuti PTMT oleh orang tuanya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Saat ini jumlah sekolah yang akan melakukan tes swab sedang proses, dari SMP sederajat hingga SMA sederajat," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Depok, Umi Zakiati dalam keterangannya, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi awal dengan Dinas Pendidikan (Disdik), Kantor Cabang Disdik (KCD) dan Kementerian Agama (Kemenag) Depok terkait pelaksanaan swab acak. Sekolah akan dipilih atau diusulkan oleh Dinkes lalu disetujui oleh Disdik.
Baca juga: Wawali Depok: PTM terbatas dihentikan jika di sekolah ada pelanggaran prokes
Umi menjelaskan, sasaran swab acak adalah warga sekolah. Mulai dari guru, tenaga admin atau penunjang dan para siswa.
"Untuk jumlah sampel yang diambil berjumlah 10.730 sampel se-Kota Depok," kata Umi.
Diketahui, Kota Depok mulai menjalankan PTMT sejak 4 Oktober 2021. Selama satu pekan ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok pun memastikan pelaksanaan PTMT yang diikuti seluruh jenjang pendidikan berjalan lancar dan aman.
Baca juga: Pembelajaran tatap muka terbatas mulai dilaksanakan di Kota Depok
Sebelumnya Pemkot Depok Jawa Barat mulai melakukan Pembelajaran tatap muka secara terbatas di sekolah-sekolah di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (4/10).
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Wijayanto, pemerintah kota memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas dari 4 Oktober sampai 23 Desember 2021 setelah melakukan simulasi dari 28 sampai 29 September 2021.
Baca juga: Pemkot Depok keluarkan Perwal Nomor 66/2021 tentang PTM terbatas
Ia menjelaskan bahwa sekolah-sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas (PTMT) tetap harus memberikan opsi layanan belajar dari rumah (BDR) bagi siswa yang belum diizinkan orang tua mengikuti kegiatan belajar di sekolah.
"Jadi, sekolah tetap menyediakan pembelajaran BDR bagi siswa yang tidak diizinkan mengikuti PTMT oleh orang tuanya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021