Natar, Lampung (Antara Megapolitan) - Kereta api batu bara rangkaian panjang anjlok atau keluar dari rel di Desa Pemanggilan Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.

"Ya, benar ada KA Babaranjang anjlok, tujuh gerbong yang keluar jalur, sehingga menghalangi jalur perlintasan kereta api," kata Muhaimin, Humas PT KAI Subdivre III/2 Tanjungkarang, di Natar, Selasa siang.

Menurut dia, pihaknya masih mencari tahu penyebab keluarnya KA Babaranjang dari lintasan itu dan menambahkan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

"Kejadiannya pagi tadi sekitar pukul 09.30 WIB, dan hingga saat ini masih dalam proses evakuasi," ujarnya lagi.    

Terkait tertutupnya jalur perlintasan KA akibat insiden itu, Muhaimin mengatakan, pihaknya menghentikan sementara perjalanan kereta api dari Stasiun Tanjungkarang dan sebaliknya hingga evakuasi gerbong berhasil dilakukan.

"Penyebabnya masih kami selidiki apakah lantaran jalur rel yang hilang atau ada penyebab lainnya," ujarnya pula.

Sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengaku tidak mengetahui pasti penyebab anjloknya gerbong KA Babaranjang itu.

Warga hanya mendengar suara bergemuruh saat kereta api Babaranjang itu melintas dari arah Tanjung Enim, Sumatera Selatan menuju PT Bukit Asam di kawasan Tarahan, Lampung Selatan.

"Saya tidak tahu penyebab pastinya, hanya suaranya saja yang terdengar sangat keras," ujar salah satu warga setempat.

Ia menyatakan pula, setelah kejadian itu, pihak PT KAI langsung datang dan berupaya memindahkan gerbong yang menutupi perlintasan kereta api tersebut.
    

Pewarta: Budisantoso B & Agus S

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015