Anggota DPR RI Dedi Mulyadi marah-marah setelah melihat kesemrawutan dan kemacetan yang sering terjadi di sekitar Pasar Ki Sunda atau Pasar Leuwipanjang di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

”Pasar itu sudah dibangun dengan anggaran miliaran rupiah, gratis untuk pedagang,” kata Dedi, di Purwakarta, Senin.

Ia melihat pasar tersebut kini kumuh dan semrawut. Banyak pedagang yang berjualan di badan jalan yang merupakan hak pejalan kaki dan mengganggu arus lalu lintas kendaraan.

Baca juga: Dedi Mulyadi kunjungi keluarga korban meninggal konflik pertanahan di Indramayu
Baca juga: Dedi Mulyadi berharap usut tuntas peristiwa bentrokan di lahan tebu Majalengka

Tidak hanya itu, lahan parkir juga telah berubah fungsi menjadi tempat berjualan pedagang. Sementara kendaraan justru parkir di pinggir jalan dan menyebabkan kemacetan terutama di pagi hari.

Mantan Bupati Purwakarta ini meminta semua pedagang yang berjualan di pinggir jalan dan bukan pada tempatnya untuk ditertibkan.

Menurut dia, pasar tersebut merupakan aset pemerintah, bukan aset pribadi para pedagang. Atas hal tersebut, semua pedagang harus taat aturan.

Baca juga: Anggota DPR terkejut temukan seorang WNA jadi buruh di pabrik Purwakarta

“Semua harus ditertibkan. Sekarang sosialisasi, besok bongkar. Semua yang melanggar harus ditertibkan,” katanya.

Ia mengatakan, pasar tersebut dulu dibiayai oleh pemerintah dengan anggaran puluhan miliar rupiah. Tujuannya adalah agar para pedagang dapat kios gratis, tidak terlibat utang ke pihak ketiga.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021