Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Kerugian petani akibat kekeringan yang menyebabkan puso atau gagal panen di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang disebabkan musim kemarau panjang mencapai Rp5,5 miliar.

"Luas lahan pertanian yang puso mencapai 917 hektare, setiap hektare menurut petani kerugiannya mencapai Rp6 juta, tinggal di kalikan saja kerugian petani akibat puso ini yakni 917 hektare dikali Rp6 juta yang hasilnya sekitar Rp5,5 miliar," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sukabumi, Sudrajat di Sukabumi, Minggu.

Menurut dia, kerugian itu masih di angka lahan pertanian yang gagal panen, jika ditambah lahan pertanian yang kekeringan berat tetapi belum puso dipastikan jumlah kerugiannya akan lebih besar lagi. Hingga saat ini dari laporan yang masuk ke pihaknya lahan pertanian yang kekeringan berat mencapai 1.643 hektare.

Selain itu, jikan dibandingkan dengan beberapa tahun ke belakang, kondisi kekeringan ini merupakan yang paling parah. Untuk mengurangi kerugian petani, pihaknya memberikan solusi seperti menggenjot produksi hasil pertanian atau bisa mengganti komoditas pertanian yang lebih tahan atau membutuhkan sedikit air sehingga petani masih bisa bercocok tanam.

"Salah satu metode untuk menanam padi di kondisi kemarau ini yakni dengan cara jajar legoro atau memberikan pupuk lengkap untuk menaikan produktivitas dan menggunakan benih yang tahan penyakit dan hama," tambahnya.

Di sisi lain, pada musim kemarau ini produktivitas gabah kering giling setiap hektarenya masih tetap normal yakni 6,4 ton. Bahkan, produktivitas ini melebihi target yang telah ditentukan pihaknya yakni hanya 61 kuintal setiap hektare. Hingga saat ini atau September 2015, produksi GKG sudah mencapai 852.854 ton dan untuk target produksi pada tahun ini mencapai 880.206 ton padi.

"Kami yakin target akan tercapai, namun untuk surplus dimungkinkan akan berkurang. Tapi kami optimistis produksi beras bisa melebihi target yang telah ditentukan padahal setiap tahunnya kami selalu meningkatkan target produksi," kata Sudrajat.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015