Depok, 14/5 (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Depok menilai, program kepedulian sosial atau CSR di bidang pendidikan dari perusahan yang berlokasi di Kota Depok masih sangat minim.

"Memang belum banyak CSR untuk pendidikan, yang saya ingat baru Telkom dan Margo City saja," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Asep Rahmat dalam acara pemberian beasiswa kepada lima anak di Margo City Depok, Senin.

Untuk itu ia berharap agar perusahaan lebih peduli lagi kepada dunia pendidikan di Kota Depok. Masih banyak siswa yang berprestasi tetapi tidak mempunyai dana untuk menuntut ilmu.

"Biaya pendidikan memang tidak sedikit, untuk itu perlu bantuan berbagai pihak kepada para siswa yang berprestasi," ujarnya.

Ia berharap setiap perusahaan untuk memberlakukan program CSR di bidang pendidikan, karena hal tersebut tercantum dalam pasal 125 Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 tahun 2010 tentang Pendidikan.

Sedangkan Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan Kota Depok Siti Chaerijah mengatakan seharusnya ada tim khusus untuk mendata jumlah perusahaan yang membuka program CSR.

"Siswa SMK di Depok memiliki potensi besar untuk menghasilkan siswa dengan keahlian berwirausaha," katanya.

Dikatakannya jumlah SMK di Depok lebih dari 100 sekolah yang terdiri dari dua SMK negeri dan sisanya swasta, ini harusnya bisa jadi potensi agar perusahaan membuat CSR nya untuk bidang pendidikan.

Sementara itu, pusat perbelanjaan Margo City Depok memberikan beasiswa kepada lima pelajar untuk memnuntut ilmu di International Garment Training Centre (IGTC) selama satu tahun.

"Ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya tahun lalu kami juga memberikan kepada dua orang siswa Depok yang berprestasi dari lingkungan keluarga tidak mampu," kata General Manager Margo City, Kristanto Nasution.

Ia mengatakan dana program besasiswa tersebut diambil dari program Corporate Social Responsibility (CSR). "Perusahan juga mempunyai rasa tanggung jawab sosial yang harus diwujudkan kepada masyarakat," katanya.

Ia berharap pada tahun-tahun berikutnya program beasiswa tersebut akan terus bertambah sesuai dengan kemampuan perusahaan. Program tersebut banyak diminati oleh para siswa karena lebih dari 100 siswa yang mendaftar, namun hanya lima orang saja yang bisa mengikuti program beasiswa tersebut.

Menurut dia, industri garmen semakin diminati oleh pemodal asing maupun dalam negeri. Di setiap kota besar, khususnya di Jawa, pasti terdapat industri garmen yang memproduksi pakaian untuk konsumsi dalam negeri mapun ekspor.


Feru L

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012