Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Prof. Dr. apt. Shirly Kumala, M.Biomed. mengatakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman di luar kampus.

"Jadi diharapkan begitu mereka selesai belajar di kampus, bisa diambil oleh industri karena pendidikan yang 'matching' dengan dunia industri," kata Dekan usai FGD Pengembangan Kawasan Ekowisata Budidaya Tanaman Obat Berbasis Kearifan Lokal untuk menuju Pembangunan Keberlanjutan di Universita Pancasila, Jumat.

Ia mengatakan Universitas Pancasila (UP) bersama PT Arthaguna Cipta Sarana (ACS) akan mengembangkan tanaman obat seluas 2 hektare di Lembah Cisadane Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Nantinya para dosen dan mahasiswa lintas fakultas serta masyarakat sekitar akan terlibat pengembangan tanaman obat mulai dari hulu hingga hilir. Mulai dari penyemaian tananam hingga produksi jamu atau minuman kesehatan. 

Baca juga: UP kembangkan Desa Pancasila di Kabupaten Bogor sebagai percontohan
Jadi lanjut dia nantinya akan ada manfaat untuk mahasiswa, dosen dan masyarakat sekitar sesuai dengan tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

"Kaitannya dengan farmasi maka sumber tanaman obat tersebut untuk dapat dibuat seperti jamu, seduhan untuk meningkatkan kesehatan dan meningkatkan imun. Ada 4 empon-empon yaitu kunyit, temulawak, kencur dan jahe merah," jelasnya.

Wakil Rektor II Universitas Pancasila Dr. apt. Novi Yantih mengatakan program kerja sama dari hulu hingga hilir ini memang jarang dilakukan. Namun saat ini Universitas Pancasila sedang melaksanakan program tersebut.

Program kerja sama dari hulu hingga hilir yang digarap saat ini adalah tanaman obat dilakukan mulai dari pembukaan lahan, pemilihan pembibitan yang berkualitas dan juga media tanam yang sudah mendapat pupuk yang baik.

"Jika sudah panen maka akan diajarkan cara memanen yang baik seperti apa," katanya.

Baca juga: Guru Besar UP: Literasi ekonomi syariah pada masyarakat perlu ditingkatkan

Dalam hal ini masyarakat akan dilibatkan sehingga akan memberdayakan masyarakat sekitar juga. Jadi kemungkinan kita membuat 4 produk, baik dari larutan maupun produk padat. 

Namun tidak berhenti sampai sini saja tapi juga dilakukan recognisi kita jurnal ilmiah dan dipublikasikan secara internasional agar mendapatkan recognisi internasional.

"Jadi apa yang kita lakukan di desa kecil bisa mendunia, dengan kearifan lokalnya," ujarnya.

Sementara itu Owner Arthaguna Cipta Sarana Ir Safitri Siswono mengatakan Lembah Cisadane dibuka lahan seluas 2 hektar untuk tanaman obat dan juga pengembangan kawasan wisata dengan fasilitas kolam renang, camping ground dan outbound.
 
"Pengembangan jamu ini karena merupakan kekayaan budaya indonesia yang perlu dilestarikan, banyak manfaat kesehatan untuk masyarakat dan mempunyai nilai ekonomis," katanya. 
 
Dosen Fakultas Teknik Universitas Pancasila Dr. Ir. Setia Damayanti mengatakan forum grup diskusi ini merupakan salah satu program FGD untuk menyamakan persepsi kendala, potensi, dan memberikan rekomendasi apa yang harus dicapai oleh Universitas Pancasila.

Ia mengatakan program matching fund merupakan platform baru dari Kemendikbud Ristek yang menyambungkan antara dunia pendidikan dan industri. 

Karena selama ini kurikulum pendidikan dengan kebutuhan pasar kadang-kadang tidak matching, dosen kebanyakan hanya melakukan penelitian saja. Padahal harus digabungkan antara penelitian dengan pengabdian masyarakat.

Jadi yang dibutuhkan saat ini kebutuhan industri apa maka kita harus masuk kesana.

Hal ini merubah mindset perguruan tinggi karena kita dituntut mempunyai IKU yaitu Indikator Kinerja Utama, jadi harus sesuai dengan penelitian yang sudah ditentukan Kemendikbud Ristek. 

"Jadi kurikulumnya harus mengacu kepada kebutuhan industri perlu apa. Jika wisata maka masuk dengan konten yang kita punya. Pembangunan berkelanjutan hubungannya dengan kesejahteraan, ekonomi yang masuk dengan pemberdayaan UMKM, farmasi punya pakar tanaman obat, jadi dari hulu hingga hilir," katanya. 

Dosen Fakultas Farmasi Diah Kartika Natami mengatakan program Macthing Fund Universitas Pancasila ada beberap program studi, seperti farmasi, teknik mesin, arsitektur, teknik informatika dan juga melibatkan mahasiswa.

"Nantinya mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini akan mendapatkan konversi mata kuliah ada yang mendapat 10 SKS dan 20 SKS," katanya.

Jadi semua program studi bergabung farmasi memilih tanaman obat yang berkualitas, teknik mempersiapkan rancang bangunan, dan teknik informatika membantu pemasaran dengan digital marketingnya.

Pewarta: Pewarta Antara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021