Bogor, (Antara Megapolitan) - Institut Pertanian Bogor menyiapkan 90 ton benih padi varietas IPB-3S yang akan ditanam di lahan seluas 3.000 hektare di empat provinsi.

"Saat ini benih yang tersedia baru 90 ton. Benih ini kami kumpulkan dari penangkar yang sudah bersertifikat. Benih ini akan kami tanam di lahan seluas 3.000 ha," kata Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto, MSc, kepada wartawan di Kampus Dramaga, Rabu.

Rektor mengatakan IPB berhasil mengembangkan padi varietas IPB-3S dengan Teknologi IPB Prima yang diujicobakan pada lahan seluas 500 hektare di Kecamatan Banyusari dan Kecamatan Cimalaya Wetan, Kabupaten Kerawang.

Keberhasilan ini disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang menghadiri kegiatan panen raya di Kecamatan Cimalaya Wetan Kabupaten Karawang 25 September lalu.

Presiden secara khusus langsung meminta IPB untuk memperluas penanaman padi varietas IPB-3S di lahan seluas 100 ribu hektare karena keunggulannya yang teruji.

"Hasil padi varietas IPB 3S ini bagus, 13,4 ton per hektar per ubinan (petakan sawah). Memiliki 300 butir gabah per malay," kata Rektor.

Menurut Rektor, IPB belum dalam posisi siap untuk menghasilkan benih padi dalam jumlah besar seperti yang diinginkan presiden. Perlu proses untuk menyiapkan benih dalam jumlah yang besar, untuk menyanggupi permintaan dari presiden.

Rektor mengatakan, saat ini benih yang siap ditanam ada 90 ton yang berada di penangkaran. Selain itu IPB juga memiliki 800 kg benih yang baru berlabel kuning (biang benih) yang harus ditangkarkan untuk kembali menjadi benih komersial.

"Benih 90 ton itu akan ditanam di lahan seluas 3.000 hektare untuk produksi pangan bukan untuk benih," kata Rektor.

Sementara itu Koordinator Lapangan Teknologi IPB Prima Sugiyanto mengatakan, lahan 3.000 hektare lahan yang akan ditanam 90 ton benih padi IPB-3S tersebar di empat provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Aceh.

"Untuk Jawa Barat tersebar di Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon dengan luas sekitar 2.000 hektare, terbesar dari tiga provinsi lainnya," kata Sugiyanta.

Sugiyanta mengatakan, skenario penanaman 90 ton benih di lahan 3.000 hentare dibagi dalam program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) yang dilaksanakan Kementerian Pertanian.

"Yang 3.000 hektare akan dibuat programnya seperti yang di Karawang," kata Sugiyanta.

Pemulia varietas padi IPB 3S Dr Hajrial Aswidoor menambahkan, untuk biang benih 800 kg yang dimiliki IPB akan dikembangkan hingga akhir 2016 bisa dipakai untuk lahan seluas 2 juta hektare.

"800 kg ini pada akhir 2016 akan dijadikan benih untuk lahan seluas 2 juta hektare," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015