Washington, (Antara/AFP/Antara Megapolitan) - Suatu penyelidikan penuh sedang dilakukan terhadap kasus pengeboman yang mematikan di rumah sakit di kota Kunduz, Afganistan, kata Menteri Pertahanan Ashton Carter, Sabtu waktu setempat (Minggu waktu Indonesia).

Carter mengatakan bahwa "Pasukan AS yang mendukung Pasukan Keamanan Afganistan beroperasi di sekitar tempat itu, demikian pula para petempur Taliban".

Pengeboman itu menyebabkan 16 orang meninggal termasuk pegawai rumah sakit dan para dokter dari lembaga sosial Dokter Tanpa Batas atau disebut MSF dalam singkatan nama berbahasa Prancis, tempat asal lembaga itu.

Puluhan orang lain mengalami luka parah di rumah sakit tersebut,  yang merupakan tempat penyelamatan penting dan dioperasikan "melebihi kemampuan" semasa pertempuran yang membuat Taliban menguasai kota di provinsi utara itu, selama beberapa hari.

Pentagon tidak memberikan informasi lebih lanjut terkait pengeboman tersebut.

Seorang pejabat AS mengatakan, penyelidikan juga akan diarahkan pada peran penting pesawat AS, jenis Hercules C-130 yang mampu membidik sasaran tank dan daratan dengan kekuatan senjata yang besar.

Jenderal John Campbell, komandan pasukan NATO di Afganistan yang membawahi 13.000 pasukan AS dan sekutunya, memerintahkan seorang jenderal di Kunduz untuk melakukan penyelidikan, kata pejabat AS kepada AFP.

Menurut pejabat itu, pesawat C-130 melancarkan tembakan untuk melindungi pasukan khusus AS yang ditugaskan mendampingi pelatihan pasukan khusus Afganistan di Kunduz.

"Dalam konteks dengan misinya, mereka mendapat tembakan dari Taliban dari sudut berbeda, kemudian C-130 menembak balik.

"Untuk saat ini kami belum tahu kejadian sebenarnya," pejabat itu menambahkan.

Dalam pernyataannya Carter mengatakan bahwa "suatu penyelidikan penuh akan dilakukan terhadap kasus yang menyedihkan ini, dengan berkoordinasi bersama pemerintah Afganistan".

Carter menambahkan bahwa AS akan melanjutkan tugas bersama mitra Afganistan untuk mencoba mengakhiri kekerasan di sekitar Kunduz.

Serangan Sabtu dinihari itu membuat gedung rumah sakit terkurung api dan foto-foto yang diunggah pegawai MSF menunjukkan orang-orang yang terguncang.

Badan amal kesehatan itu mengatakan bahwa pengebomban berlanjut selama 30 menit setelah pasukan AS dan Afganistan mengetahui bahwa tembakan itu mengenai rumah sakit.

NATO mengakui bahwa pasukan AS kemungkinan berada di balik serangan tetapi sejauh ini belum memberi komentar khusus mengenai MSF yang telah lama dikenal merawat korban-korban perang dari kedua belah pihak.

Penerjemah : Chaidar

Pewarta:

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015