Bekasi, (Antara Megapolitan) - Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, masih mengandalkan sejumlah armada milik swasta untuk pemadaman api di kawasan industri Cikarang dan sekitarnya.

"Petugas Damkar Kabupaten Bekasi cenderung pasif jika terjadi kebakaran di kawasan industri. Mereka mulai bergerak setelah ada permintaan bantuan karena kawasan industri sudah melengkapi diri dengan fasilitas pemadaman api mandiri," kata Kepala Dinas Damkar Kabupaten Bekasi Abdurrofiq di Cikarang, Sabtu.

Kondisi itu terjadi, menurut dia, akibat masih terbatasnya armada pemadam kebakaran yang dimiliki pihaknya untuk menjangkau 23 kecamatan Kabupaten Bekasi.

"Kami murni hanya mengandalkan 12 unit kendaraan pemadam kebakaran yang disebar di enam pos," katanya.

Jumlah itu, kata Abdurrofiq, belum memenuhi kriteria ideal penanganan kebakaran yang disarankan, yakni 12 pos dengan 24 armada pemadam kebakaran.

"Bahkan, bangunan yang menjadi kantor Dinas Pemadam Kebakaran kami pun sampai saat ini masih menumpang," katanya.

Abdurrofiq mengatakan bahwa area kawasan industri Cikarang saat ini menjadi kawasan padat penduduk yang masuk dalam kriteria rawan kebakaran.

"Khususnya di Kecamatan Cikarang Barat dan Tambun Selatan yang banyak rumah penduduk serta pabriknya," katanya.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan pemantauan terkait dengan penyediaan fasilitas alat pemadam api ringan (Apar) yang terpasang di sejumlah bangunan rawan.

"Peralatan minimal yang wajib dimiliki gedung dan pabrik, seperti detektor api, detektor asap, penyemprot air otomatis, tabung karbondioksida, dan alarm," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015