Aplikasi telemedisin dapat memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat tanpa hadir ke klinik kesehatan sehingga bisa menghindari adanya kerumunan pemeriksaan kesehatan atau pengobatan dalam masa pandemi COVID-19, kata penasihat kesehatan.
"Jadi, lebih praktis, yakni tinggal buka 'website', pilih layanan yang diinginkan, petugas kesehatan akan datang. Tentunya mereka semua sudah divaksin dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat," kata Medical Advisor Dokterlink, dr Willy Setiawan dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Layanan telemedisin ini, kata dia, juga bisa dilakukan dengan datang ke rumah pelanggan yang membutuhkan layanan kesehatan.
Baca juga: RSUI dan Klinik Makara buka layanan telehealth berbasis IOT
Ia menjelaskan dalam upaya ikut berpartisipasi mengurangi kerumunan di masyarakat sejak 1 Juli 2021 Dokterlink memberikan layanan kesehatan telemedisin melalui aplikasi dokterlink.com untuk konsultasi secara daring melalui aplikasi.
Klinik kesehatan yang berpusat di Ibu Kota Jakarta ini menyediakan berbagai macam pelayanan dengan tagline #dirumahaja, mulai dari tes COVID-19 seperti swab antigen dan swab PCR, infus dan "inject booster:, vaksin influenza hingga khitan.
Dalam layanan, pihaknya tidak memberikan minimal orang, sehingga bila per rumah hanya satu orang saja, sudah bisa dilayani dengan biaya terjangkau.
Baca juga: IDI: Telemedisin jadi solusi strategis di hulu dan hilir penanganan COVID-19
Dijelaskannya bahwa layanan di rumah saja yang diberikan oleh Dokterlink ini sebenarnya sudah ada sejak Februari 2019.
Namun, kata dia, ternyata belum ada setahun sejak berdiri, pandemi COVID-19 meledak sehingga pihaknya kemudian menambah layanan tes COVID-19.
"Jadi, tidak perlu repot mengantre di rumah sakit," katanya.
Bahkan bagi yang tinggal di wilayah Jakarta, katanya, mereka tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi bagi tenaga medis yang datang.
Baca juga: Telemedisin hingga WhatsApp grup bisa membantu pantau pasien isoman
Ia menambahkan bukan hanya di rumah, tapi layanan juga bisa di mana saja, termasuk gedung perkantoran, sekolah atau bahkan dalam kegiatan-kegiatan lain.
Saat ini layanan yang diberikan masih terbatas di wilayah Jabodetabek saja, dan direncanakan di masa yang akan datang akan dikembangkan untuk bisa melayani seluruh masyarakat di Indonesia, demikian Willy Setiawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Jadi, lebih praktis, yakni tinggal buka 'website', pilih layanan yang diinginkan, petugas kesehatan akan datang. Tentunya mereka semua sudah divaksin dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat," kata Medical Advisor Dokterlink, dr Willy Setiawan dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Layanan telemedisin ini, kata dia, juga bisa dilakukan dengan datang ke rumah pelanggan yang membutuhkan layanan kesehatan.
Baca juga: RSUI dan Klinik Makara buka layanan telehealth berbasis IOT
Ia menjelaskan dalam upaya ikut berpartisipasi mengurangi kerumunan di masyarakat sejak 1 Juli 2021 Dokterlink memberikan layanan kesehatan telemedisin melalui aplikasi dokterlink.com untuk konsultasi secara daring melalui aplikasi.
Klinik kesehatan yang berpusat di Ibu Kota Jakarta ini menyediakan berbagai macam pelayanan dengan tagline #dirumahaja, mulai dari tes COVID-19 seperti swab antigen dan swab PCR, infus dan "inject booster:, vaksin influenza hingga khitan.
Dalam layanan, pihaknya tidak memberikan minimal orang, sehingga bila per rumah hanya satu orang saja, sudah bisa dilayani dengan biaya terjangkau.
Baca juga: IDI: Telemedisin jadi solusi strategis di hulu dan hilir penanganan COVID-19
Dijelaskannya bahwa layanan di rumah saja yang diberikan oleh Dokterlink ini sebenarnya sudah ada sejak Februari 2019.
Namun, kata dia, ternyata belum ada setahun sejak berdiri, pandemi COVID-19 meledak sehingga pihaknya kemudian menambah layanan tes COVID-19.
"Jadi, tidak perlu repot mengantre di rumah sakit," katanya.
Bahkan bagi yang tinggal di wilayah Jakarta, katanya, mereka tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi bagi tenaga medis yang datang.
Baca juga: Telemedisin hingga WhatsApp grup bisa membantu pantau pasien isoman
Ia menambahkan bukan hanya di rumah, tapi layanan juga bisa di mana saja, termasuk gedung perkantoran, sekolah atau bahkan dalam kegiatan-kegiatan lain.
Saat ini layanan yang diberikan masih terbatas di wilayah Jabodetabek saja, dan direncanakan di masa yang akan datang akan dikembangkan untuk bisa melayani seluruh masyarakat di Indonesia, demikian Willy Setiawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021