Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor Ade Putra meraih prestasi sebagai penulis tunggal buku pada kegiatan "Karya Tulis Ilmiah: Festival ISBN (International Standard Book Number) Perpustakaan Nasional".

Keterangan dari Humas Polbangtan Bogor, Senin, menyebutkan Ade Putra menulis buku berjudul "Inovasi Terkini Pemanfaatan Talas (Colocasia Esculenta) Menjadi Bakso Talas Khas Bogor" yang diselenggarakan oleh Literasi Zizantha Media.

Buku karya mahasiswa semester V pada Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan Polbangtan Bogor itu telah terdaftar di Perpustakaan Nasional dengan Nomor ISBN: 978-623-95963-8-5.

Ia mendapat kesempatan menjadi penulis tunggal inovasi terkini pertanian dan masuk nominasi, serta mendapat apresiasi pada minat dan bakatnya di bidang menulis.

Baca juga: Mentan fasilitasi generasi muda geluti wirausaha pertanian

"Penelitian ini saya lakukan sejak 2019, yang dibimbing oleh Ibu Endang Endrakasih dan Ibu Robiah, sampai terbitnya buku ini," katanya.

Ade Putra bercerita menulis buku itu dengan bekal kemauan yang keras, serta tidak menargetkan masuk dalam nominasi.

"Target saya waktu itu, buku itu bisa selesai, dan saya tulis sebaik mungkin yang bisa saya tulis," katanya.

Ternyata, buku yang ditulis Ade Putra terpilih sebagai salah satu buku dalam nominasi pada kegiatan karya tulis ilmiah tersebut.

"Saya tidak menyangka bisa lolos seleksi. Ternyata, Tuhan bersama orang-orang yang sungguh-sungguh berjuang,” kata Ade Putra.

Baca juga: Mentan harapkan petani milenial jadi tumpuan pembangunan

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, menaruh harapan besar pada generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan kreatif, agar terus bermunculan dan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

"Transformasi pendidikan di sektor pertanian, masih belum maksimal jika hanya menyangkut kelembagaan," katanya.

Syahrul Yasin Limpo menyebut, ada empat jurus jitu yang harus ditekankan dalam pendidikan vokasi di Polbangtan, yakni karakter, kompetensi, kritis, dan kreatif, sehingga pendidikan vokasi menuntut hadirnya generasi milenial yang tangguh dan berkarakter petarung.

Baca juga: Mentan: SDM pertanian andal dan kompeten tingkatkan daya saing

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, pendidikan vokasi berperan penting dalam mencetak SDM pertanian yang handal, karena faktor utama pembangunan pertanian ada pada SDM yang berkualitas.

"Untuk mencapai produktivitas pertanian yang tinggi, faktor utamanya adalah SDM pertanian yang unggul, handal, profesional, mandiri, serta berjiwa enterprenur tinggi,” katanya.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021