Universitas Pancasila (UP) bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Sharing Session Bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) denga Tema "Mahasiswa Indonesia Makin Cakap Digital Bersama Universitas Pancasila".   

Sharing Session ini merupakan langkah untuk meningkatkan literasi digital masyarakat terutama mahasiswa Universitas Pancasila, demikian siaran pers Universitas Pancasila, Sabtu.
 
Dalam sektor lapangan kerja, setiap orang dituntut untuk memiliki peningkatan ketrampilan diantaranya pemahaman terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), literasi dan kecakapan digital. 

Dirjen Direktur Jendral Aplikasi dan Informatika Kementerian Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan dengan jumlah pengguna internet Indonesia sudah mencapai 202,6 juta pengguna, meningkat 11 persen dibandingkan pada Januari 2020 yang saat itu baru mencapai 175,4 juta pengguna, sehingga peningkatan kualitas dan kuantitas talenta digital Indonesia perlu didorong dengan peningkatan literasi digital. 

Baca juga: Rektor UP: Program MBKM tingkatkan kompetensi dan perluas jaringan mahasiswa

Kominfo melalui program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Indonesia yang mencakup kegiatan pembuatan modul literasi digital, kerja sama dengan berbagai stakeholder dan kelas tematik secara rutin, telah memenangi World Summit on The Information Society (WSIS) Prize 2020.  

Oleh karena itu, melalui kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan dan membangun kesadaran mahasiswa mengenai pentingnya penerapan literasi digital yang meliputi cakap digital (digital skill), budaya digital (digital culture), etika digital (digital ethic), dan kemananan digital (digital safety) saat berinteraksi di platform digital. Disamping itu, dapat pula menularkan ilmu dan kompetensi digital yang mereka miliki kepada masyarakat di sekitarnya. 

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Hukum, Kerja Sama, Humas dan Ventura Universitas Pancasila Dr. Syamsurizal, menyatakan bahwa penting bagi Perguruan Tinggi sebagai actor of change untuk mengambil peran dan bagian dalam pembangunan sumber daya manusia yang bertalenta digital. 

Sivitas Universitas Pancasila didorong untuk memiliki literasi digital, baik dalam hal cakap, etika, aman dan budaya bermedia digital. Inilah yang kemudian menjadi tanggung jawab bagi Universitas Pancasila sebagai Perguruan Tinggi untuk melaksanakan lebih lanjut literasi digital tersebut ke dalam kurikulum digital yang akan didiseminasikan tidak hanya kepada civitas akademika Universitas Pancasila tetapi juga bagi masyarakat melalui salah satu kegiatan tridharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat.

Disampaikan pula bahwa digitalisasi merupakan hal yang tidak dapat ditolak. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi semua aspek kehidupan, termasuk dunia Pendidikan. 

Baca juga: Senat keluarga mahasiswa UP gelar Pancasila Fair

Oleh karena itu katanya sudah saatnya kita harus memiliki early warning soal hoaks dengan memberikan pemahaman-pemahaman mengenai bahaya hoaks, menstimulasi kesadaran masyarakat tentang pentingnya untuk mengecek tentang kebenaran suatu informasi.

"Cara-cara itu dapat dilakukan oleh Mahasiswa sebagai agent of change dan Perguruan tinggi sebagai center of change untuk peradaban yang lebih baik, pembuka cakrawala literasi," katanya.

Sharing Session ini juga menghadirkan narasumber yang luar biasa, diantaranya adalah Rizki Ameliah selaku Koordinator Literasi Digital Kementerian Kominfo yang memberikan paparan mengenai status literasi digital di Indonesia dan pentingnya literasi digital juga tentang Strategi pemerintah dalam melakukan sosialisasi literasi digital kepada masyarakat di semua lini.

Baca juga: Universitas Pancasila kerja sama dengan Badan Keahlian DPR RI

Narsumber kedua merupakan seorang Publik Figur yang memiliki penggemar yang luar biasa, yaitu Nicholas Saputra. Nicholas Saputra memberikan pandangan mengenai pentingnya literasi digital bagi mahasiswa dan tenaga pendidik. Selain itu, Strategi Nicholas Saputra dalam membantu pemerintah melakukan diseminasi literasi digital.

Dilanjutkan dengan materi ketiga yang disampaikan oleh narasumber dari Universitas Pancasila, yaitu Dr. Fitria Angeliqa, M.Si. yang merupakan Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila. Fitri menyampaikan bahwa materi tentang Strategi kampus dalam persiapan menghadapi transformasi digital khususnya bagi mahasiswa dan tenaga pendidik. Serta bagaimana kampus menyiapkan mahasiswa sebagai sumber daya manusia yang unggul, kreatif, dan siap menghadapi disrupsi digital.

Narasumber terakhir masih satu kalangan dengan Nicholas Saputra yaitu seorang Publik Figur tepatnya adalah seorang Penyanyi, Artist, Social Activist, yaitu Cinta Laura Kiehl, yang menyampaikan mengenai Strategi memperoleh gelar CumLaude di tengah kesibukkan dan cara membagi waktu dengan efektif. Dan tentang bagaimana Pendidikan dan keterampilan yang diperoleh bagaimana Cinta Laura dapat menginspirasi masyarakat khususnya melalui social media.

Dengan adanya sharing session ini, diharapkan mahasiswa Universitas Pancasila maupun masyarakat umum menambah pengetahuan mengenai perkembangan literasi digital dan memiliki kecakapan, beretika, aman dan berbudaya dalam bermedia digital. Dengan demikian, Mahasiswa Universitas Pancasila serta masyarakat pada umumnya memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan di era revolusi industri 4.0, karena memiliki kemampuan di dunia digital. 

Pewarta: Pewarta Antara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021