Jakarta (Antara Megapolitan) - Indonesia mengincar posisi utama sebagai negara penyuplai kopi dunia. Saat ini eksportir terbesar masih diduduki oleh Brazil dan Indonesia berada di posisi kelima di bawah Brazil, Vietnam, Kolombia dan Jerman.

"Indonesia harus bisa menjadi penyuplai kopi peringkat pertama dunia," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Nus Nuzulia Ishak, di Jakarta, Jumat.

Untuk mencapai posisi puncak sebagai pemasok kopi dunia tersebut, serangkaian kegiatan dilakukan Direktorat Jenderal (Ditjen) PEN salah satunya pada World Expo Milano (WEM) 2015 yang akan digelar Indonesia Coffee Week pada 28 September-2 Oktober 2015 mendatang di Milan, Italia.  

Bersama Gabungan Asosiasi Eksportir Kopi (GAEKI), Ditjen PEN memperkenalkan eksotisme dan rasa magis kopi Indonesia di arena WEM 2015 melalui kegiatan cupping and networking, display khusus, serta pembagian kopi gratis selama seminggu.

Kopi yang disajikan berasal dari seluruh sentra penghasil kopi di Indonesia yaitu Sumatera, Jawa, Bali dan Flores, Sulawesi, serta Papua.

"Puncaknya, untuk memperingati hari kopi internasional pertama, akan diadakan pembagian kopi luwak sekaligus penggalangan dana. Dana yang dikumpulkan dari pengunjung dunia tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada para petani kopi di Indonesia," kata Nus.

Italia sendiri merupakan konsumen utama kopi terbesar dunia setelah Amerika Serikat dan Jerman, sementara di Uni Eropa, Italia adalah konsumen terbesar kedua setelah Jerman, dengan konsumsi sebanyak 546,78 ribu ton pada 2014.

"Budaya minum kopi begitu erat di Italia. Kita kenalkan racikan kopi terbaik nusantara. Kemudian pasar kopi yang begitu tinggi ini hendak kita rebut dan alihkan dari biji kopi menjadi kopi olahan," katanya. 

Ekspor kopi Indonesia ke Italia selama lima tahun terakhir mengalami tren positif sebesar 10,14 persen, dimana pada tahun 2014 lalu ekspor kopi mencapai 29,75 ribu ton dengan nilai 69,64 juta dolar AS.

Sementara nilai ekspor selama periode Januari-Juni 2015 meningkat tajam sebesar 65,86 persen dari sebelumya 26,66 juta dolar AS menjadi 44,21 juta dolar AS dibandingkan periode yang sama setahun lalu. 

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015