Hujan deras yang turun dalam beberapa hari terakhir ini memicu terjadinya bencana alam yang menerjang dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang mengakibatkan sejumlah rumah milik warga dan akses jalan penghubung antarkecamatan rusak.

Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, bencana terjadi hampir di waktu yang bersamaan seperti di Kampung Tutungan, RT 02/05, Desa Citamiang, Kecamatan Purabaya. Bencana angin puting beliung disertai hujan deras menyebabkan satu rumah roboh.

"Tidak ada korban jiwa pada kejadian bencana yang terjadi sekitar pukul 16.30 WIB ini, namun pemilik rumah dan keluarganya terpaksa harus mengungsi karena rumahnya tidak bisa dihuni lagi," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya Yanto Prayitno di Sukabumi, Selasa.

Baca juga: Sejumlah pohon tumbang dan rumah rusak akibat hujan disertai angin kencang di Sukabumi

Masih di kecamatan yang sama, tepatnya di Kampung Astana, RT 17/08, Desa Purabaya hujan deras yang menyebabkan tebing tanah sepanjang 20 meter dengan ketinggian dua meter yang berada bahu jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Purabaya dengan Nyalindung longsor. Akibat longsoran tersebut akses jalan sempat tertutup tanah namun sekarang sudah bisa dilalui lagi oleh kendaraan.

Selain menutup akses jalan, bencana longsor tersebut juga merusak lahan persawahan milik warga dengan luas sekitar seribu meter persegi karena tertimbun tanah. Dari hasil pendataan sementara untuk kerugian akibat bencana ini mencapai Rp30 juta.

Baca juga: Longsor timpa rumah warga di utara Sukabumi, dua orang terluka

Tidak hanya di Kecamatan Purabaya, bencana yang dipicu hujan deras menerjang Kampung Gosali, RT 04/06, Desa Bojonglongok, Kecamatan Parakansalak yang mengakibatkan satu unit rumah bagian dapurnya roboh. Beruntung tidak ada korban jiwa saat rumah yang dihuni dua jiwa tersebut roboh bagian dapurnya.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Abas menambahkan kerugian yang diderita oleh pemilik rumah ditaksir mencapai Rp25 juta. Sementara, pemilik rumah mengungsi ke rumah saudaranya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Baca juga: Puluhan warga Ciherang Sukabumi mengungsi akibat adanya pergerakan tanah

Ia mengimbau kepada warga untuk selalu waspada, apalagi hujan deras dalam beberapa hari terakhir ini turun hampir sepanjang hari yang berpotensi terjadinya bencana alam baik longsor, angin puting beliung, banjir dan lainnya.

"Bencana alam bisa terjadi di mana saja, maka dari itu warga harus selalu waspada khususnya yang tinggal di daerah rawan seperti di bantaran sungai, daerah bertebing dan lainnya. Jika terdapat tanda-tanda potensi terjadinya bencana agar sementara mengungsi ke tempat yang lebih aman," imbaunya. (KR-ADR)

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021