Depok, 10/5 (ANTARA) - Keluarga korban fotografer Majalah Angkasa Didik Nur Yusuf, yakni Huda Nur Husein menyatakan masih berharap adanya keajaiban akan keselamatan adik kandungnya tersebut, setelah pesawat Sukhoi Superjet100 yang ditumpangi jatuh di Gunung Salak, Bogor.

"Sebelum ada pengumuman resmi saya masih berharap ada keajaiban," kata Huda ketika ditemui di rumahnya di Jalan Makmur RT05/03 Nomer 27 Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Jawa barat, Kamis sore.

Huda yang baru tiba dari Bandara Halim Perdana Kusuma ini mengatakan, pengumuman resmi dari aparat kepolisian tentang nasib adiknya tersebut selalu dinantikannya.

"Saya sudah serahkan nomer `handphone` untuk sewaktu-waktu diberi kabar adik saya," ujarnya.

Ia menjelaskan, pada pertengahan Mei mendatang pihak keluarga berencana untuk berlibur bersama, termasuk dengan anak dan isteri Didik.

"Kita memang telah merencanakan akan berlibur ke puncak," kata Didik dengan nada terisak menahan tangis.

Didik adalah anak ke 12 dari 13 bersaudara meninggalkan seorang istri bernama Ella dan seorang putra bernama Abdul Haris Dirgantara, 13.

Didik yang memiliki hobi di bidang motor itu adalah anak dari pasangan Ahmad Husein dan Mudmainah.

Dikatakannya sudah serahkan berbagai data untuk kebutuhan forensik.

Anak korban juga sudah diambil DNA-nya. Didik adalah sosok yang rajin dan ulet. Dia sering mengikuti pengajian rutin yang diadakan keluarga.

Ia mengatakan ada kejanggalan dari sikap Didik belakangan ini. Baik Didik dan Nur Huda kerap berkomunikasi langsung atau lewat telepon. Keduanya memiliki hobi yang sama.

Didik juga menjabat sebagai ketua perkumpulan Honda Tiger. Namun, Nur Huda merasakan kejanggalan sebelum Didi pergi. "Dia tidak menghubungi saya sebelum berangkat. Padahal sebelumnya dia selalu menelepon saya," jelasnya.

Hingga saat ini dia masih berharap ada keajaiban bagi adiknya. "Kalaupun ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, saya berharap kondisi jasadnya masih utuh," katanya.


Feru L

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012