Puluhan warga Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan makanan usai mengikuti sebuah pengajian.
"Iya, ada 21 orang yang datang ke Puskesmas Kotabaru. Mereka diduga keracunan makanan," kata Kepala Puskesmas Kotabaru, Sari Ali Astuti, di Karawang, Sabtu.
Ia mengatakan, saat ini sebagian besar dari warga yang ke Puskesmas sudah pulang ke rumahnya masing-masing karena kondisinya sudah membaik.
Baca juga: Gas klorin jadi penyebab keracunan warga di Karawang
Baca juga: Puslabfor Mabes Polri gelar olah TKP kasus keracunan gas di Karawang
Kini tersisa sejumlah warga yang masih dirawat di Puskesmas. Kemungkinan mereka harus menjalani rawat inap.
Gejala awal mereka yang diduga keracunan makanan itu mengalami muntah-muntah, sering buang air besar. Bahkan ada yang sampai mengalami keram perut.
Sari menyampaikan, pada awalnya puluhan korban keracunan makanan itu dibawa ke Puskesmas Cikampek Utara.
Namun karena di Puskesmas Cikampek Utara tidak ada pelayanan rawat inap, mereka dibawa ke Puskesmas Kotabaru untuk mendapatkan perawatan intensif hingga ada yang dirawat inap.
Baca juga: Pelajar SD Karawang keracunan setelah mengonsumsi permen
Dalam pelayanannya, kebanyakan warga diberikan pertolongan berupa cairan infus. Selain itu, ada juga yang diberikan obat oralit.
"Kita khawatir ada yang mengalami dehidrasi berat, jadi kita lakukan pertolongan dengan memberikan cairan infus," katanya. (KR-MAK)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Iya, ada 21 orang yang datang ke Puskesmas Kotabaru. Mereka diduga keracunan makanan," kata Kepala Puskesmas Kotabaru, Sari Ali Astuti, di Karawang, Sabtu.
Ia mengatakan, saat ini sebagian besar dari warga yang ke Puskesmas sudah pulang ke rumahnya masing-masing karena kondisinya sudah membaik.
Baca juga: Gas klorin jadi penyebab keracunan warga di Karawang
Baca juga: Puslabfor Mabes Polri gelar olah TKP kasus keracunan gas di Karawang
Kini tersisa sejumlah warga yang masih dirawat di Puskesmas. Kemungkinan mereka harus menjalani rawat inap.
Gejala awal mereka yang diduga keracunan makanan itu mengalami muntah-muntah, sering buang air besar. Bahkan ada yang sampai mengalami keram perut.
Sari menyampaikan, pada awalnya puluhan korban keracunan makanan itu dibawa ke Puskesmas Cikampek Utara.
Namun karena di Puskesmas Cikampek Utara tidak ada pelayanan rawat inap, mereka dibawa ke Puskesmas Kotabaru untuk mendapatkan perawatan intensif hingga ada yang dirawat inap.
Baca juga: Pelajar SD Karawang keracunan setelah mengonsumsi permen
Dalam pelayanannya, kebanyakan warga diberikan pertolongan berupa cairan infus. Selain itu, ada juga yang diberikan obat oralit.
"Kita khawatir ada yang mengalami dehidrasi berat, jadi kita lakukan pertolongan dengan memberikan cairan infus," katanya. (KR-MAK)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021