Boyolali (Antara Megapolitan) - Sejumlah warga Desa Lanjaran, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, rela menjual sapinya untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama musim kemarau.
 
Kepala Desa Lanjaran, Darto, mengatakan, warga Desa Lanjaran, Kecamatan Musuk yang berada di lereng Gunung Merapi hampir semuanya memiliki ternak sapi perah, dan sebagian juga sebagai petani sayuran. 

"Warga banyak yang sudah menjual sapinya untuk mengatasi kekurangan air bersih dan membeli pakan hijauan untuk ternak. Musim kemarau saat ini, warga sudah menghabiskan belasan truk tangki isi 6.000 liter.," katanya, di Boyolali, Minggu.

Meski warga sudah mendapatkan bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten Boyolali, mereka masih kekurangan. Sehingga harus membeli sendiri untuk kebutuhan sehari-hari seperti masak dan minum.

Warga selain kesulitan air bersih, juga harus membeli pakan hijau untuk ternak sapi perahnya. Sedangkan selama musim kemarau, pakan ternak sulit dicari, sehingga terpaksa harus membeli.

"Pakan ternak sangat dibutuhkan, jika tidak sapi perah bisa tidak berproduksi," katanya.

Menurut dia, akibat musim kemarau beberapa bulan ini, bak penampungan air hujan milik warga sudah habis untuk kebutuhan sehari-hari.  Air itu, membeli dengan harga Rp200 ribu per tangki dan tergantung jaraknya.

"Air bersih itu untuk persediaan kebutuhan sehari-hari dan minum ternak sapinya. Stok itu, bisa bertahan lima hingga enam hari. Kita harus lebih hemat," katanya. 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015