Pemuda asal Aceh, Armia yang bercita-cita menjadi seorang ustaz dan imam besar berhasil lulus S2 meski mengawali melangkahnya dari panti asuhan setelah gagal melanjutkan SMP.
Kisah remaja asal Desa Blang Kuta, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh itu berawal saat Insight bersama Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) memberikan beasiswa.
Beasiswa diberikan kepada Armia yang tidak bisa melanjutkan SMP karena orang tuanya tidak mampu. Dia dititipkan di Yayasan Bustanul Aitam Ulim, panti asuhan yang berfokus pada pendidikan anak yatim piatu, keluarga miskin, dan anak-anak terlantar, hingga berhasil menamatkan pendidikan jenjang SMA.
Kendati Armia sempat menganggur selama satu tahun sebelum melanjutkan pendidikan ke universitas, dengan ketekunan dan kerja kerasnya, anak kelima dari enam bersaudara itu berhasil menamatkan pendidikan Strata 1 (S1) di Institut Agama Islam (IAI) Al Aziziyah, Samalanga, Aceh pada 2017.
Perjuangan Armia tidak berhenti di sana. Motivasi kuat serta dorongan dari rekan-rekan untuk mengejar cita-cita menjadi seorang Ustadz dan Imam Besar yang kelak akan berkontribusi kepada masyarakat, membuatnya melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata 2 (S2).
Dia pun mendaftarkan diri sebagai mahasiswa S2 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Lhoksuemawe, Aceh. Perjuangannya nyaris kandas sebab pada semester 3 ibunda Armia jatuh sakit dan dia harus membantu perekonomian keluarga.
“Kami tersentuh mendengar perjuangan Armia dalam menuntut ilmu, untuk itu kami putuskan untuk membantu Armia menggapai cita-cita mulianya dengan cara memberikan beasiswa kepada Armia dari semester 4 hingga lulus kuliah,” ungkap Direktur INSIGHT Ria Meristika Warganda dalam keterangan tertulis, Kamis.
Pada awal 2021, Armia lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,34. Saat ini, dia mengabdi sebagai salah satu pengajar di Yayasan Bustanul Aitam Ulim sembari menunggu ijazahnya keluar.
Selain memberikan beasiswa, INSIGHT juga bekerja sama dengan PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) mengadakan webinar dengan tema "Program Stunting dalam Situasi Bencana" pada Rabu (4/8).
Webinar itu sebagai sarana edukasi pencegahan stunting untuk generasi masa depan yang sehat, cerdas dan berkualitas.
"Kami berharap program pelatihan ini dapat diduplikasi, dikembangkan dan diterapkan di banyak wilayah sehingga lebih banyak anak-anak yang pertumbuhannya tidak terhambat oleh stunting,” ujar Head of Investment Specialist yang juga sekaligus sebagai koordinator Team CSR PT Insight Investment Management Suluh Tripambudi Rahardjo.
Melalui bantuan yang diberikan, Insight berharap dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat luas untuk tetap gigih dan berjuang dalam situasi sulit sekali pun.
"Kami membuka peluang kepada masyarakat untuk turut memberikan kontribusi membantu sesama yang membutuhkan dengan berinvestasi pada produk-produk Reksa Dana Insight," lanjut Suluh.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Kisah remaja asal Desa Blang Kuta, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh itu berawal saat Insight bersama Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) memberikan beasiswa.
Beasiswa diberikan kepada Armia yang tidak bisa melanjutkan SMP karena orang tuanya tidak mampu. Dia dititipkan di Yayasan Bustanul Aitam Ulim, panti asuhan yang berfokus pada pendidikan anak yatim piatu, keluarga miskin, dan anak-anak terlantar, hingga berhasil menamatkan pendidikan jenjang SMA.
Kendati Armia sempat menganggur selama satu tahun sebelum melanjutkan pendidikan ke universitas, dengan ketekunan dan kerja kerasnya, anak kelima dari enam bersaudara itu berhasil menamatkan pendidikan Strata 1 (S1) di Institut Agama Islam (IAI) Al Aziziyah, Samalanga, Aceh pada 2017.
Perjuangan Armia tidak berhenti di sana. Motivasi kuat serta dorongan dari rekan-rekan untuk mengejar cita-cita menjadi seorang Ustadz dan Imam Besar yang kelak akan berkontribusi kepada masyarakat, membuatnya melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata 2 (S2).
Dia pun mendaftarkan diri sebagai mahasiswa S2 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Lhoksuemawe, Aceh. Perjuangannya nyaris kandas sebab pada semester 3 ibunda Armia jatuh sakit dan dia harus membantu perekonomian keluarga.
“Kami tersentuh mendengar perjuangan Armia dalam menuntut ilmu, untuk itu kami putuskan untuk membantu Armia menggapai cita-cita mulianya dengan cara memberikan beasiswa kepada Armia dari semester 4 hingga lulus kuliah,” ungkap Direktur INSIGHT Ria Meristika Warganda dalam keterangan tertulis, Kamis.
Pada awal 2021, Armia lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,34. Saat ini, dia mengabdi sebagai salah satu pengajar di Yayasan Bustanul Aitam Ulim sembari menunggu ijazahnya keluar.
Selain memberikan beasiswa, INSIGHT juga bekerja sama dengan PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) mengadakan webinar dengan tema "Program Stunting dalam Situasi Bencana" pada Rabu (4/8).
Webinar itu sebagai sarana edukasi pencegahan stunting untuk generasi masa depan yang sehat, cerdas dan berkualitas.
"Kami berharap program pelatihan ini dapat diduplikasi, dikembangkan dan diterapkan di banyak wilayah sehingga lebih banyak anak-anak yang pertumbuhannya tidak terhambat oleh stunting,” ujar Head of Investment Specialist yang juga sekaligus sebagai koordinator Team CSR PT Insight Investment Management Suluh Tripambudi Rahardjo.
Melalui bantuan yang diberikan, Insight berharap dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat luas untuk tetap gigih dan berjuang dalam situasi sulit sekali pun.
"Kami membuka peluang kepada masyarakat untuk turut memberikan kontribusi membantu sesama yang membutuhkan dengan berinvestasi pada produk-produk Reksa Dana Insight," lanjut Suluh.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021