Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Prof Dr Ir Hasriadi Mat Akin terpilih menjadi Rektor Universitas Lampung periode 2015--2019 setelah meraih terbanyak 46 suara, dalam pemilihan rektor di Kampus Unila Gedongmeneng Bandarlampung, Rabu.
Hasriadi yang sebelumnya Wakil Rektor I Bidang Akademik Unila, dalam pemilihan oleh 48 anggota Senat Unila itu mendapatkan dukungan 20 suara anggota Senat, ditambah keseluruhan 26 suara (35 persen) dari Menristik Dikti, sehingga total meraih 46 suara.
Dia mengalahkan dua calon rektor lainnya, Prof Suharso SSi PhD yang meraih dua suara Senat Unila, dan Prof Dr Ir Wan Abbas Zakaria yang meraih 26 suara anggota Senat Unila.
Pemilihan rektor Unila itu, sesuai ketentuan Permenristek Dikti No: 01 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor pada Perguruan Tinggi Negeri, pada pasal 7 disebutkan bahwa menteri memiliki 35 persen hak suara dari total pemilih, anggota senat memiliki 65 persen hak suara, dan masing-masing anggota senat memiliki hak suara sama.
Pada pemilihan rektor kali ini, suara anggota Senat Unila lebih banyak diberikan kepada calon rektor nomor 3, Prof Wan Abbas Zakaria (26 suara), tapi suara menteri sebanyak 26 suara seluruhnya diberikan kepada calon rektor nomor 1, Prof Hasriadi Mat Akin, sehingga memperoleh 46 suara (20 suara anggota Senat Unila, ditambah 26 suara Menteri).
Usai pemilihan itu, Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek Dikti Kemenristek Dikti, Patdono Suwigdjo, didampingi Rektor Unila saat ini, Prof Sugeng P Harianto serta Ketua Senat Unila, Prof Warsito menyampaikan hasil perolehan suara, termasuk suara Menristik Dikti yang diberikan kepada Prof Hasriadi, sehingga meraih suara terbanyak dan menjadi Rektor Unila terpilih periode 2015--2019.
Menristek Dikti Mohammad Nasir berhalangan hadir dalam pemilihan rektor Unila ini, dan diwakilkan Dirjen Kelembagaan Ristek dan Dikti, Patdono Suwignjo dan Kepala Biro Hukum dan Organisasi Ani Nurdiani, beserta beberapa staf Kemenristek Dikti.
Menurut Patdono, suara Menteri diberikan kepada Prof Hasriadi dengan pertimbangan berdasarkan pencapaian dan track record yang bersangkutan.
Ia menjelaskan, dukungan tersebut melalui berberapa pertimbangan, berdasarkan sembilan kriteria rektor, seperti kepakaran, pengetahuan perguruan tinggi, pemerintahan, dan Tridharma Perguruan Tinggi, pengalaman manajemen perguruan tinggi, pandangan pengembangan perguruan tinggi yang akan datang, wawasan perguruan tinggi, kepedulian terhadap perundingan nasional, kepedulian terhadap permasalahan masyarakat dan lingkungan, serta wawasan tentang internasionalisasi terkait perguruan tinggi.
Namun, usai pemilihan ini, dua calon rektor Unila lainnya, Wan Abbas Zakaria dan Suharso langsung meninggalkan ruang sidang, seusai Senat Unila menetapkan Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Hasriadi Mat Akin terpilih sebagai pemenang dengan 46 suara.
Rektor Unila terpilih Hasriadi mengaku tidak menyangka bakal menjadi rektor jika melihat dua pesaingnya tersebut. Dia juga menyatakan, setelah dilantik berkisar awal November 2015, baru menyusun pengisian wakil rektor.
Dia menegaskan, sejumlah program jangka pendek merupakan prioritas dalam kepemimpinannya, antara lain akan mengevaluasi kondisi kampus yang sudah padat dan tidak kondusif untuk ukuran sebuah kampus, membenahi infrastruktur dan mengubah pola pikir pegawai, dosen, maupun mahasiswa Unila agar bersama-sama membangun Unila.
Hasriadi juga menjanjikan akan mengevaluasi dan meninjau ulang penerapan uang kuliah tunggal (UKT) di Unila yang dirasakan terlalu tinggi dibandingkan universitas lain di Lampung.
Ia juga menyatakan bersyukur telah terpilih menjadi Rektor Unila, serta berjanji akan melaksanakan sejumlah program prioritas untuk memajukan kampus perguruan tinggi negeri ternama di Lampung ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Hasriadi yang sebelumnya Wakil Rektor I Bidang Akademik Unila, dalam pemilihan oleh 48 anggota Senat Unila itu mendapatkan dukungan 20 suara anggota Senat, ditambah keseluruhan 26 suara (35 persen) dari Menristik Dikti, sehingga total meraih 46 suara.
Dia mengalahkan dua calon rektor lainnya, Prof Suharso SSi PhD yang meraih dua suara Senat Unila, dan Prof Dr Ir Wan Abbas Zakaria yang meraih 26 suara anggota Senat Unila.
Pemilihan rektor Unila itu, sesuai ketentuan Permenristek Dikti No: 01 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor pada Perguruan Tinggi Negeri, pada pasal 7 disebutkan bahwa menteri memiliki 35 persen hak suara dari total pemilih, anggota senat memiliki 65 persen hak suara, dan masing-masing anggota senat memiliki hak suara sama.
Pada pemilihan rektor kali ini, suara anggota Senat Unila lebih banyak diberikan kepada calon rektor nomor 3, Prof Wan Abbas Zakaria (26 suara), tapi suara menteri sebanyak 26 suara seluruhnya diberikan kepada calon rektor nomor 1, Prof Hasriadi Mat Akin, sehingga memperoleh 46 suara (20 suara anggota Senat Unila, ditambah 26 suara Menteri).
Usai pemilihan itu, Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek Dikti Kemenristek Dikti, Patdono Suwigdjo, didampingi Rektor Unila saat ini, Prof Sugeng P Harianto serta Ketua Senat Unila, Prof Warsito menyampaikan hasil perolehan suara, termasuk suara Menristik Dikti yang diberikan kepada Prof Hasriadi, sehingga meraih suara terbanyak dan menjadi Rektor Unila terpilih periode 2015--2019.
Menristek Dikti Mohammad Nasir berhalangan hadir dalam pemilihan rektor Unila ini, dan diwakilkan Dirjen Kelembagaan Ristek dan Dikti, Patdono Suwignjo dan Kepala Biro Hukum dan Organisasi Ani Nurdiani, beserta beberapa staf Kemenristek Dikti.
Menurut Patdono, suara Menteri diberikan kepada Prof Hasriadi dengan pertimbangan berdasarkan pencapaian dan track record yang bersangkutan.
Ia menjelaskan, dukungan tersebut melalui berberapa pertimbangan, berdasarkan sembilan kriteria rektor, seperti kepakaran, pengetahuan perguruan tinggi, pemerintahan, dan Tridharma Perguruan Tinggi, pengalaman manajemen perguruan tinggi, pandangan pengembangan perguruan tinggi yang akan datang, wawasan perguruan tinggi, kepedulian terhadap perundingan nasional, kepedulian terhadap permasalahan masyarakat dan lingkungan, serta wawasan tentang internasionalisasi terkait perguruan tinggi.
Namun, usai pemilihan ini, dua calon rektor Unila lainnya, Wan Abbas Zakaria dan Suharso langsung meninggalkan ruang sidang, seusai Senat Unila menetapkan Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Hasriadi Mat Akin terpilih sebagai pemenang dengan 46 suara.
Rektor Unila terpilih Hasriadi mengaku tidak menyangka bakal menjadi rektor jika melihat dua pesaingnya tersebut. Dia juga menyatakan, setelah dilantik berkisar awal November 2015, baru menyusun pengisian wakil rektor.
Dia menegaskan, sejumlah program jangka pendek merupakan prioritas dalam kepemimpinannya, antara lain akan mengevaluasi kondisi kampus yang sudah padat dan tidak kondusif untuk ukuran sebuah kampus, membenahi infrastruktur dan mengubah pola pikir pegawai, dosen, maupun mahasiswa Unila agar bersama-sama membangun Unila.
Hasriadi juga menjanjikan akan mengevaluasi dan meninjau ulang penerapan uang kuliah tunggal (UKT) di Unila yang dirasakan terlalu tinggi dibandingkan universitas lain di Lampung.
Ia juga menyatakan bersyukur telah terpilih menjadi Rektor Unila, serta berjanji akan melaksanakan sejumlah program prioritas untuk memajukan kampus perguruan tinggi negeri ternama di Lampung ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015