Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengatakan program pelatihan Gapura Digital yang dikembangkan Google berhasil melatih dua juta UMKM sejak diluncurkan pada tahun 2015 dan turut membantu jutaan pemilik bisnis bertahan selama masa pandemi.
Kami berkomitmen untuk melatih dua juta UMKM di Indonesia hingga akhir 2021. Pada Hari UMKM Nasional ini, kami dengan bangga mengumumkan bahwa sasaran tersebut telah tercapai beberapa bulan lebih awal dari rencana, kata Randy melalui siaran pers, dikutip Kamis.
Baca juga: Ada 3.249 pengajar di Indonesia telah tersertifikasi oleh Google Indonesia
Dari dua juta UMKM, terdapat lebih dari 614.000 peserta perempuan yang mengikuti program pelatihan. Kelas yang diikuti antara lain strategi konten dan pemasaran digital, cara bersiap untuk memasuki e-commerce, cara menjaga keamanan online, dan sebagainya.
Angka tersebut juga sejalan dengan hasil survei Kantar Google Impact dari April 2021 hingga Juni 2021 yang menunjukkan 30 persen pelaku UMKM perempuan mampu bertahan setelah mengalihkan bisnis mereka menjadi daring. Sementara 23 persen lainnya mengalami dampak keuangan yang positif dan 6 persen mampu mengembangkan bisnis.
Survei Kantar mengambil data sampel 1.571 pemilik bisnis di wilayah Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Indonesia timur yang telah mengikuti pelatihan.
Baca juga: Google sediakan Rp2,1 triliun untuk promosikan edukasi dan distribusi vaksin COVID-19
Kami sangat bangga dengan fakta bahwa lebih dari 25 persen peserta pelatihan adalah perempuan, tambah Randy.
Selain itu, survei Kantar juga mencatat 26 persen pelaku UMKM, baik perempuan maupun laki-laki, yang mengikuti modul pelatihan dari Google mengatakan bisnis mereka dapat bertahan selama pandemi. Sementara sisanya, 80 persen mendapatkan lebih banyak pelanggan dan 13 persen mencatat kenaikan penghasilan.
Baca juga: Kemenparekraf apresiasi UMKM lewat ajang "Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2020"
Hal tersebut menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia mampu beradaptasi di tengah situasi pandemi dengan cara meningkatkan keterampilan digital dan mengubah strategi pemasaran.
Kami sangat kagum pada bagaimana bisnis berskala paling kecil pun dapat memanfaatkan keterampilan baru mereka untuk bertahan dan berkembang di masa sulit ini, pungkas Randy.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Kami berkomitmen untuk melatih dua juta UMKM di Indonesia hingga akhir 2021. Pada Hari UMKM Nasional ini, kami dengan bangga mengumumkan bahwa sasaran tersebut telah tercapai beberapa bulan lebih awal dari rencana, kata Randy melalui siaran pers, dikutip Kamis.
Baca juga: Ada 3.249 pengajar di Indonesia telah tersertifikasi oleh Google Indonesia
Dari dua juta UMKM, terdapat lebih dari 614.000 peserta perempuan yang mengikuti program pelatihan. Kelas yang diikuti antara lain strategi konten dan pemasaran digital, cara bersiap untuk memasuki e-commerce, cara menjaga keamanan online, dan sebagainya.
Angka tersebut juga sejalan dengan hasil survei Kantar Google Impact dari April 2021 hingga Juni 2021 yang menunjukkan 30 persen pelaku UMKM perempuan mampu bertahan setelah mengalihkan bisnis mereka menjadi daring. Sementara 23 persen lainnya mengalami dampak keuangan yang positif dan 6 persen mampu mengembangkan bisnis.
Survei Kantar mengambil data sampel 1.571 pemilik bisnis di wilayah Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Indonesia timur yang telah mengikuti pelatihan.
Baca juga: Google sediakan Rp2,1 triliun untuk promosikan edukasi dan distribusi vaksin COVID-19
Kami sangat bangga dengan fakta bahwa lebih dari 25 persen peserta pelatihan adalah perempuan, tambah Randy.
Selain itu, survei Kantar juga mencatat 26 persen pelaku UMKM, baik perempuan maupun laki-laki, yang mengikuti modul pelatihan dari Google mengatakan bisnis mereka dapat bertahan selama pandemi. Sementara sisanya, 80 persen mendapatkan lebih banyak pelanggan dan 13 persen mencatat kenaikan penghasilan.
Baca juga: Kemenparekraf apresiasi UMKM lewat ajang "Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2020"
Hal tersebut menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia mampu beradaptasi di tengah situasi pandemi dengan cara meningkatkan keterampilan digital dan mengubah strategi pemasaran.
Kami sangat kagum pada bagaimana bisnis berskala paling kecil pun dapat memanfaatkan keterampilan baru mereka untuk bertahan dan berkembang di masa sulit ini, pungkas Randy.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021