Bekasi, (Antara Megapolitan) - Ratusan kios penjualan telepon genggam di pusat penjualan barang elektronik Bekasi Cyber Park Kota Bekasi, Jawa Barat, tidak beroperasi sejak Jumat pagi.

"Ada sekitar 150 tenant kami yang tutup yang disebabkan karena adanya rencana kenaikan tarif sewa," kata Manajer BCP Sony MS di Bekasi, Jumat.

Seluruh kios yang tutup itu berada di lantai dua BCP di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang menjadi pusat penjualan beragam elektronik telepon genggam maupun perlengkapan komputer.

Menurut dia, rencana kenaikan tarif sewa tersebut baru bersifat wacana yang akan dibicarakan lebih lanjut lagi dengan para tenant.

"Kenaikan harga sewa kios memang setiap tahunnya terjadi. Seharusnya pada 2015 ini sudah kami berlakukan sejak Juni," katanya.

Dikatakan Sony, rencana kenaikan tarif sewa yang akan diberlakukan berkisar antara 15 hingga 20 persen dari tarif sewa selama ini yang berkisar antara Rp4 juta hingga Rp7 juta per bulan.

"Masih tahap negosiasi sebenarnya, belum dinaikan harga sewanya," katanya.

Menurutnya, BCP saat ini tengah membutuhkan biaya untuk proses perbaikan gedung sehingga manajemen berencana menaikan tarif.

"Kami juga butuh anggaran untuk membayar keperluan operasional manajemen termasuk biaya listrik," katanya.

Dikatakan Sony, kenaikan harga sewa kios juga dipengaruhi melemahnya Rupiah terhadap Dollar yang mengakibatkan proyek revitalisasi BCP mengalami kenaikan harga.

"Kebetulan kondisi perekonomian sedang inflasi dan sedang mengalami krisis," katanya.

Salah satu penyewa tenant BCP, Slamet, mengatakan bahwa upayanya menutup toko merupakan bentuk demonstrasi para pedagang telepon genggam terhadap rencana kenaikan tarif sewa.

"Kenaikan tarifnya tidak dibarengi dengan pelayanan yang maksimal. Kami masih suka mati lampu tiba-tiba, dan pendingin ruangan pun tidak bekerja dengan baik. Banyak pelanggan kami protes karena kepanasan," katanya.

Menurut dia, para pedagang HP saat ini telah dipusingkan dengan kenikan harga yang cukup tinggi akibat Rupiah yang terus melemah.

"Sekarang kami dibebani lagi tariw sewa yang mahal. Bisa habis kami dimarahi pelanggan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015