Pemerintah Kabupaten Bekasi di Provinsi Jawa Barat mengerahkan petugas untuk memeriksa kondisi hewan kurban di tempat-tempat penjualan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah, yang jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021.

Menurut Kepala Seksi Pengamatan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dwiyan Wahyudiharto, sebanyak 30 petugas yang meliputi dokter hewan dan tenaga kesehatan hewan dikerahkan untuk memeriksa kelaikan hewan kurban di tempat-tempat penjualan hewan kurban di Kabupaten Bekasi.

"Sudah mulai jalan sejak awal bulan ini (pemeriksaannya) dan masih berlangsung hingga sekarang sampai H minus satu Idul Adha," katanya di Cikarang, Jumat.

Baca juga: Pemkot Bekasi beri label halal ribuan hewan kurban di lapak pedagang

"Pemeriksaan dilakukan kepada hewan kurban yang dijual untuk memastikan kondisi kesehatan serta sesuai dengan syariat Islam," ia menambahkan.

Dalam kegiatan pemeriksaan yang telah dilakukan, ia mengatakan, petugas antara lain menemukan hewan kurban yang kondisi kesehatannya kurang baik.

"Kami berikan treatment (perawatan) kepada hewan yang lesu ini sebelum dijual ke pembeli. Sementara ada dua hewan kurban yang patah kaki, ini tidak bisa dijadikan hewan kurban karena sesuai syariat, hewan cacat tidak boleh dijadikan hewan kurban," katanya.

Baca juga: Dispernakan Bekasi waspadai hewan kurban dari luar daerah

Menurut Dwiyan, sampai saat ini petugas pemerintah sudah melakukan pemeriksaan hewan kurban di lebih dari 200 lapak penjualan hewan kurban di wilayah Kabupaten Bekasi.

"Petugas masih terus lakukan pemeriksaan ke lapak-lapak penjual hewan kurban. Tapi memang sepertinya tahun ini ada penurunan jumlah penjual. Tahun lalu sampai 400 pedagang. Tahun ini sepertinya agak berkurang melihat kondisi seperti ini ya," katanya.
 
Tim pengawas hewan kurban Kabupaten Bekasi memasang spanduk yang menyatakan bahwa hewan kurban yang dijual di lapak pedagang sehat setelah memeriksa kondisi hewan kurban pada Jumat (16/7/2021). (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).


Dwiyan menjelaskan bahwa pemeriksaan hewan kurban meliputi pengecekan kondisi fisik, kondisi kesehatan hewan, hingga usia hewan.

"Hewan-hewan kurban yang sudah kami periksa dan dinyatakan sehat langsung kami berikan surat keterangan kesehatan hewan. Di lapak pedagang yang bersangkutan juga kami pasang spanduk sebagai informasi bahwa petugas kami sudah datang dan melakukan pemeriksaan," katanya.

Baca juga: Waduh, Sejumlah Hewan Kurban Bekasi Terserang Penyakit

Dwiyan menjelaskan hewan kurban dinyatakan sehat bila bebas dari penyakit menular seperti antraks dan kondisi fisiknya baik. Selain itu, menurut syariat Islam hewan kurban tidak boleh cacat serta cukup usia, di atas dua tahun untuk sapi serta di atas setahun bagi kambing dan domba.

"Alhamdulillah selama pengawasan dan pemeriksaan tidak atau belum ditemukan tanda-tanda yang mengarah ke penyakit menular seperti antraks," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021