Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Tim Autonomous Marine Vehicle (AMV) UI meraih Juara 3 dalam Kategori Skills Video: Sensor Optimization di ajang 14th International RoboBoat Competition 2021, setelah mendesain kapal bernama MAKARA MH4 XX.
Manager Tim AMV UI Angelita Cindi Viani dalam keterangannya, Selasa mengatakan bahwa tim AMV UI menerapkan metode pembelajaran mesin yang baru, yaitu transfer learning untuk program deteksi otomasi dari kapal tersebut. Transfer learning adalah proses membangun model pembelajaran mesin khusus berdasarkan model yang telah dilatih sebelumnya untuk mempelajari ribuan gambar.
"Model terlatih yang dipergunakan adalah MobileNet, karena memiliki parameter yang lebih sedikit, ukuran jaringan yang kecil, dan kinerja yang lebih cepat," katanya.
Baca juga: Tim AMV UI raih juara 3 KKCTBN 2019
Dengan menggunakan metode ini, pendeteksian objek di setiap misi akan lebih akurat, robot akan bergerak lebih terarah dengan tingkat deteksi yang lebih baik. Selain itu, pembelajaran transfer akan mengurangi komputasi yang dibutuhkan dan menghemat banyak waktu juga sumber daya tim.
"RoboBoat memberikan kesempatan kepada peserta untuk merancang, membangun, dan menguji Autonomous Surface Vehicle (ASV), serta membandingkan keunikan sistem dari masing-masing kapal dengan kontestan dari seluruh dunia," ujarnya menambahkan.
RoboBoat 2021 diikuti oleh 14 tim dari 6 negara dengan 303 peserta. Mereka berasal dari Sekolah Menengah Atas, Perguruan Tinggi di jenjang Sarjana, dan jenjang Pascasarjana. Kemenangan ini merupakan comeback dari tim AMV UI setelah satu tahun absen dari kompetisi tahunan tersebut.
Baca juga: UI raih juara tiga dunia kompetisi robot kapal Internasional
Kapal MAKARA MH4 XX yang memenangkan kompetisi tersebut, didesain menggunakan konsep Hydrofoil Supported Catamaran (HYSUCAT). Prinsip dasar HYSUCAT adalah memanfaatkan sistem hidrofoil berkinerja tinggi di terowongan antara dua lambung. Sistem hidrofoil terdiri dari foil utama yang ditempatkan di antara dan sejajar dengan bagian bawah lambung, sedikit ke arah pusat gravitasi kapal.
Tim di bawah bimbingan Dr. Muhammad Arif Budiyanto, S.T., M.T., dosen departemen Teknik Mesin FT UI ini, memilih konsep desain HYSUCAT karena beberapa keunggulan antara lain HYSUCAT jauh lebih komprehensif daripada katamaran atau monohull berukuran sebanding, terutama saat muatan berat dan pada kecepatan tinggi.
Performa Autonomous Surface Vehicle (ASV) atau kapal permukaan otonom, sangat penting untuk kompetisi, terutama pada tugas misi gerbang kecepatan.
Baca juga: UI raih juara pertama ASEAN ciptakan robot bawah laut
Kategori Skills Video yang diikuti MAKARA MH4 XX ditujukan untuk menyorot bagaimana kapal autonomous memiliki berbagai macam sensor masukan, dapat mengintegrasikan seluruh sensor tersebut agar kapal menjalankan misinya secara cepat dan tepat.
Integrasi ini diekspresikan dalam bentuk skills video yang dikumpulkan dan kemudian dipublikasikan pada kanal YouTube RoboBoat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Manager Tim AMV UI Angelita Cindi Viani dalam keterangannya, Selasa mengatakan bahwa tim AMV UI menerapkan metode pembelajaran mesin yang baru, yaitu transfer learning untuk program deteksi otomasi dari kapal tersebut. Transfer learning adalah proses membangun model pembelajaran mesin khusus berdasarkan model yang telah dilatih sebelumnya untuk mempelajari ribuan gambar.
"Model terlatih yang dipergunakan adalah MobileNet, karena memiliki parameter yang lebih sedikit, ukuran jaringan yang kecil, dan kinerja yang lebih cepat," katanya.
Baca juga: Tim AMV UI raih juara 3 KKCTBN 2019
Dengan menggunakan metode ini, pendeteksian objek di setiap misi akan lebih akurat, robot akan bergerak lebih terarah dengan tingkat deteksi yang lebih baik. Selain itu, pembelajaran transfer akan mengurangi komputasi yang dibutuhkan dan menghemat banyak waktu juga sumber daya tim.
"RoboBoat memberikan kesempatan kepada peserta untuk merancang, membangun, dan menguji Autonomous Surface Vehicle (ASV), serta membandingkan keunikan sistem dari masing-masing kapal dengan kontestan dari seluruh dunia," ujarnya menambahkan.
RoboBoat 2021 diikuti oleh 14 tim dari 6 negara dengan 303 peserta. Mereka berasal dari Sekolah Menengah Atas, Perguruan Tinggi di jenjang Sarjana, dan jenjang Pascasarjana. Kemenangan ini merupakan comeback dari tim AMV UI setelah satu tahun absen dari kompetisi tahunan tersebut.
Baca juga: UI raih juara tiga dunia kompetisi robot kapal Internasional
Kapal MAKARA MH4 XX yang memenangkan kompetisi tersebut, didesain menggunakan konsep Hydrofoil Supported Catamaran (HYSUCAT). Prinsip dasar HYSUCAT adalah memanfaatkan sistem hidrofoil berkinerja tinggi di terowongan antara dua lambung. Sistem hidrofoil terdiri dari foil utama yang ditempatkan di antara dan sejajar dengan bagian bawah lambung, sedikit ke arah pusat gravitasi kapal.
Tim di bawah bimbingan Dr. Muhammad Arif Budiyanto, S.T., M.T., dosen departemen Teknik Mesin FT UI ini, memilih konsep desain HYSUCAT karena beberapa keunggulan antara lain HYSUCAT jauh lebih komprehensif daripada katamaran atau monohull berukuran sebanding, terutama saat muatan berat dan pada kecepatan tinggi.
Performa Autonomous Surface Vehicle (ASV) atau kapal permukaan otonom, sangat penting untuk kompetisi, terutama pada tugas misi gerbang kecepatan.
Baca juga: UI raih juara pertama ASEAN ciptakan robot bawah laut
Kategori Skills Video yang diikuti MAKARA MH4 XX ditujukan untuk menyorot bagaimana kapal autonomous memiliki berbagai macam sensor masukan, dapat mengintegrasikan seluruh sensor tersebut agar kapal menjalankan misinya secara cepat dan tepat.
Integrasi ini diekspresikan dalam bentuk skills video yang dikumpulkan dan kemudian dipublikasikan pada kanal YouTube RoboBoat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021