Bekasi, (Antara Megapolitan) - Pengelola Grand Metropolitan Mal Bekasi, Jawa Barat, resmi membatalkan keputusan pemenang undian mobil yang diumumkan Sabtu (15/8) malam, menyusul aksi protes puluhan pelanggan karena dugaan kecurangan.

"Saya atas nama manajemen meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Dengan kerendahan hati saya hasil undian malam ini kita batalkan," kata Manajer Grand Metropolitan Mal Bekasi Agusman T di Bekasi, Minggu.

Dia mengakui adanya sejumlah kesalahan mekanisme pengundian yang berujung pada aksi protes para pelanggan dan peserta undian yang berasal dari para pemegang kartu Metland.

"Saya minta maaf kalau pengundian dilakukan lebih cepat dari seharusnya karena adanya kesalahan setting acara," katanya.

Pengumuman pengundian satu unit mobil Honda HRV dilakukan manajemen mal di lantai dasar pada pukul 19.30 WIB, atau lebih cepat 30 menit dari jadwal pengundian yang dikirim manajemen melalui layanan pesan singkat kepada pelanggan.

"Hal itu karena artis pembuka acara yang tampil selesai lebih cepat dari waktu yang kita siapkan," katanya.

Dikatakan Agusman, kesalahan lainnya berupa pemberitahuan dari manajemen kepada pelanggan melalui pesan singkat bahwa pelanggan wajib hadir pada acara pengundian agar saat menang tidak digugurkan.

Hal lainnya yang juga diprotes pelanggan berupa pengumuman pemenang atas nama Wuryanti dengan nomor pelanggan 134561 yang tidak hadir pada acara tersebut.

Kondisi itu memicu kecurigaan pelanggan bahwa nama pemenang telah disetting sebelumnya oleh penyelenggara.

Dalam agenda audiensi tersebut, Agusman memutuskan untuk menganulir pemenang seluruh undian pada malam itu dan akan kembali digelar pada Sabtu (22/8).

Adapun sejumlah hadiah yang diundi pada saat itu berupa satu unit televisi, voucher belanja, dan mobil.

Sebelumnya diberitakan sedikitnya 50 pelanggan Grand Metropolitan Mal Bekasi memprotes hasil pengumuman undian mobil karena dianggap melanggar kesepakatan.

"Kok bisa pengumuman undian tidak dihadiri polisi dan perwakilan dari Dinas Sosial, tapi hanya notaris. Ini melanggar aturan," kata salah satu pelanggan Manihuruk.

Menurut dia, kekecewaan pelanggan terjadi karena agenda tersebut rawan manipulasi karena diumumkan tidak pada waktunya dan tanpa dihadiri pelanggan.

"Pemenangnya hanya diundi sekali walaupun tidak hadir di lokasi. Bahkan nomor pelanggannya pun ditulis dengan tangan, sementara nama pemenang lainnya diprint. Bisa saja ada saudara manajemen yang sengaja dimenangkan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015