Bogor, (Antara Megapolitan) - Tim nasional putra Indonesia berpeluang untuk meraih medali emas dalam Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang atau World Paragliding Accuracy Championship (WPAC) ke-8 FAI 2015 yang berlangsung di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Perolehan sementara hasil perlombaan pada ronde kelima Dede Supratman unggul dengan diurutan pertama dengan nilai delapan, disusul peringkat kedua ada Matjaz Sluga dari Slovenia dengan nilai sembilan, dan Tomas Lednik dari Republik Ceko bertahan di peringkat ketiga dengan nilai 10.
"Peluang untuk Indonesia meraih emas pada kategori Putra masih ada, jika sampai hari terakhir perlombaan tidak bisa digelar karena adanya angin dari belakang, sehingga perlombaan ditutup sampai ronde kelima," kata Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) bidang Paralayang, Wahyu Yudha, di Puncak, Minggu.
Wahyu mengatakan, hingga pukul 09.24 WIB arah angin masih bertiup dari belakang, kondisi ini tidak cocok untuk penerbangan. Sehingga para pilot masih berada di hotel, belum berangkat ke lapangan.
Sesuai dengan jadwal panitia, hari ini menjadi hari terakhir kejuaraan. Jika memungkinkan didukung dengan arah angin dari depan, panitia berupaya mengejar sampai ronde ketujuh. Jika tidak memungkinkan, ronde akan ditutup sampai ronde kelima.
Menurut Wahyu dalam kejuaraan dunia paralayang, ronde minimal yang disahkan adalah sebanyak tiga ronde, dan maksimal 12 ronde. Semakin banyak ronde akan semakin baik bagi atlet untuk memperbaiki nilai dan mengejar ketertinggalan, karena nilai akan diakumulasi dan dibuat salah satu poin dengan nilai terburuk (nilai besar).
"Semakin panjang ronde semakin baik, peluang atlet memperbaiki nilanya. Nanti total ronde yang diselenggarakan diakumulasi, akan dibuang salah satu nilai yang terburuk, siapa yang paling kecil nilainya dia yang juara," kata Wahyu.
Selain emas, tim nasional Indonesia juga berpeluang merebut medali perunggu untuk kategori beregu. Hasil sementara pada ronde kelima, kategori beregu masih dipimpin oleh Thailand dengan nilai 201, disusul Serbia di urutan kedua dengan nilai 297, sedangkan Indonesia berada di urutan ketiga dengan perolehan nilai 459.
Untuk kategori putri, Indonesia jauh berada di posisi enam atas nama Rina Kusuma Ningrum dengan scor 413. Peluang emas masih bertahan untuk atlet andalan Thailand, Nunnapat Phuchong dengan nilai 11, disusul peringkat kedua Mariko Ito dari Jepang dengan nilai 225, dan Hye Joung Cho dari Korea Selatan dengan nilai 239.
Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (WPAC) ke-8 diikuti oleh 121 pilot dari 19 negara. Perlombaan akan ditutup sekitar pukul 15.00 WIB, dengan upacara penutupan dan pembagian medali yang dihadiri Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasau) Marsekal TNI Agus Supriatna.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Perolehan sementara hasil perlombaan pada ronde kelima Dede Supratman unggul dengan diurutan pertama dengan nilai delapan, disusul peringkat kedua ada Matjaz Sluga dari Slovenia dengan nilai sembilan, dan Tomas Lednik dari Republik Ceko bertahan di peringkat ketiga dengan nilai 10.
"Peluang untuk Indonesia meraih emas pada kategori Putra masih ada, jika sampai hari terakhir perlombaan tidak bisa digelar karena adanya angin dari belakang, sehingga perlombaan ditutup sampai ronde kelima," kata Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) bidang Paralayang, Wahyu Yudha, di Puncak, Minggu.
Wahyu mengatakan, hingga pukul 09.24 WIB arah angin masih bertiup dari belakang, kondisi ini tidak cocok untuk penerbangan. Sehingga para pilot masih berada di hotel, belum berangkat ke lapangan.
Sesuai dengan jadwal panitia, hari ini menjadi hari terakhir kejuaraan. Jika memungkinkan didukung dengan arah angin dari depan, panitia berupaya mengejar sampai ronde ketujuh. Jika tidak memungkinkan, ronde akan ditutup sampai ronde kelima.
Menurut Wahyu dalam kejuaraan dunia paralayang, ronde minimal yang disahkan adalah sebanyak tiga ronde, dan maksimal 12 ronde. Semakin banyak ronde akan semakin baik bagi atlet untuk memperbaiki nilai dan mengejar ketertinggalan, karena nilai akan diakumulasi dan dibuat salah satu poin dengan nilai terburuk (nilai besar).
"Semakin panjang ronde semakin baik, peluang atlet memperbaiki nilanya. Nanti total ronde yang diselenggarakan diakumulasi, akan dibuang salah satu nilai yang terburuk, siapa yang paling kecil nilainya dia yang juara," kata Wahyu.
Selain emas, tim nasional Indonesia juga berpeluang merebut medali perunggu untuk kategori beregu. Hasil sementara pada ronde kelima, kategori beregu masih dipimpin oleh Thailand dengan nilai 201, disusul Serbia di urutan kedua dengan nilai 297, sedangkan Indonesia berada di urutan ketiga dengan perolehan nilai 459.
Untuk kategori putri, Indonesia jauh berada di posisi enam atas nama Rina Kusuma Ningrum dengan scor 413. Peluang emas masih bertahan untuk atlet andalan Thailand, Nunnapat Phuchong dengan nilai 11, disusul peringkat kedua Mariko Ito dari Jepang dengan nilai 225, dan Hye Joung Cho dari Korea Selatan dengan nilai 239.
Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (WPAC) ke-8 diikuti oleh 121 pilot dari 19 negara. Perlombaan akan ditutup sekitar pukul 15.00 WIB, dengan upacara penutupan dan pembagian medali yang dihadiri Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasau) Marsekal TNI Agus Supriatna.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015