Bogor, (Antara Megapolitan) - Memasuki ronde ketiga Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (WPAC) ke-8 di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, atlet putri Indonesia Lis Andriana mengalami cedera, lututnya yang terkilir pada saat melakukan latihan kembali kambuh saat melakukan lepas landas, Kamis sore.
"Kamis ini dilakukan perlombaan menyelesaikan ronde kedua dan ketiga. Pada ronde ketiga baru 103 pilot yang terbang, termasuk Lis Andriana yang harusnya terbang urutan 102, tapi karena cidera lututnya kambuh ia harus melanjutkan terbang jika cederanya sudah hilang," kata Humas Kejuaraan Dunia Paralayang, Tagor Siagian.
Tagor mengatakan, perlombaan diikuti 121 pilot dari 19 negara belum selesai, tercatat hingga Kamis ini baru 103 pilot yang terbang. Menurut rencana, sebelum jam Shalat Jumat (14/8), ronde kedua perlombaan sudah bisa diselesaikan.
"Masih tersisa 18 pilot lagi yang belum terbang, termasuk Lis, bila sudah bisa terbang. Saat ini kondisi Lis sudah dibawa ke Bogor Medical Center untuk pemeriksaan," kata Tagor.
Hasil sementara hingga ronde kedua Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang atau World Paragliding Accuracy Championship (WPAC) ke-8 FAI 2015, kategori putra dipimpin sementara oleh Tomas Lednik dari Republik Ceko dengan nilai dua, menyusul diperingkat kedua ada Shusuke Yoshitomi dari Jepang dengan nilai empat, dan peringkat ketiga Matjaz Sluga dari Slovenia.
"Hasil sementara ini, atlet putra tim nasional Indonesia yakni Thomas Widyananto dengan nilai sembilan menempati peringkat keenam," kata Tagor.
Sementara itu, untuk kategori putri, peringkat pertama sementara dipimpin Nunnapat Phuchong dari Thailand dengan nilai delapan, peringkat kedua Tamar Kostic dari Serbia dengan nilai 29, dan peringkat ketiga Hye Joung Cho dari Korea Selatan dengan nilai 30.
"Untuk kategori beregu, Thailand memimpin dengan nilai 28 dan Indonesia dengan nilai 51, menyusul Serbia dengan nilai 75," kata Tagor.
Sementara itu, Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) bidang Paralayang, Wahyu Yudha mengatakan, Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat (WPAC) ke-8 sudah menyelesaikan ronde kedua. Untuk ronde ketiga baru 103 pilot yang terbang masih tersisa 10 pilot lagi.
"Kalau cuaca bagus, Jumat besok rode ketiga bisa diselesaikan. Termasuk Lis Andriana yang sudah menjalani pemeriksaan di rumah sakit akibat cidera lutut," katanya.
Wahyu mengatakan, dalam Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (WPAC) minimal jumlah ronde yang dilaksanakan minimal tiga. Tetapi ronde bisa dilaksanakan sampai 12, melihat kondisi di lapangan.
"Semakin banyak ronde semakin bagus, semakin banyak atlet dengan nilai terkecil, dan yang memperoleh nilai terkecil yang menjadi juara," katanya.
Lis Andriana merupakan atlet nasional paralayang, mengantongi gelar Juara Seri Piala Dunia Ketepatan Mendarat (PGAWC) Putri 2012-2014. Ia mengalami terkilir lutut kananya ketika hendak mendarat saat melakukan latihan terbang sebelum perlombaan dimulai.
Insiden terkilir terjadi, karena Lis terlalu memaksakan diri untuk melakukan pendaratan, tiba-tiba angin di bawah nol, sehingga posisinya melewati titik nol. Lis refleks menjulurkan kaki tetapi malah terkilir.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Kamis ini dilakukan perlombaan menyelesaikan ronde kedua dan ketiga. Pada ronde ketiga baru 103 pilot yang terbang, termasuk Lis Andriana yang harusnya terbang urutan 102, tapi karena cidera lututnya kambuh ia harus melanjutkan terbang jika cederanya sudah hilang," kata Humas Kejuaraan Dunia Paralayang, Tagor Siagian.
Tagor mengatakan, perlombaan diikuti 121 pilot dari 19 negara belum selesai, tercatat hingga Kamis ini baru 103 pilot yang terbang. Menurut rencana, sebelum jam Shalat Jumat (14/8), ronde kedua perlombaan sudah bisa diselesaikan.
"Masih tersisa 18 pilot lagi yang belum terbang, termasuk Lis, bila sudah bisa terbang. Saat ini kondisi Lis sudah dibawa ke Bogor Medical Center untuk pemeriksaan," kata Tagor.
Hasil sementara hingga ronde kedua Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang atau World Paragliding Accuracy Championship (WPAC) ke-8 FAI 2015, kategori putra dipimpin sementara oleh Tomas Lednik dari Republik Ceko dengan nilai dua, menyusul diperingkat kedua ada Shusuke Yoshitomi dari Jepang dengan nilai empat, dan peringkat ketiga Matjaz Sluga dari Slovenia.
"Hasil sementara ini, atlet putra tim nasional Indonesia yakni Thomas Widyananto dengan nilai sembilan menempati peringkat keenam," kata Tagor.
Sementara itu, untuk kategori putri, peringkat pertama sementara dipimpin Nunnapat Phuchong dari Thailand dengan nilai delapan, peringkat kedua Tamar Kostic dari Serbia dengan nilai 29, dan peringkat ketiga Hye Joung Cho dari Korea Selatan dengan nilai 30.
"Untuk kategori beregu, Thailand memimpin dengan nilai 28 dan Indonesia dengan nilai 51, menyusul Serbia dengan nilai 75," kata Tagor.
Sementara itu, Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) bidang Paralayang, Wahyu Yudha mengatakan, Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat (WPAC) ke-8 sudah menyelesaikan ronde kedua. Untuk ronde ketiga baru 103 pilot yang terbang masih tersisa 10 pilot lagi.
"Kalau cuaca bagus, Jumat besok rode ketiga bisa diselesaikan. Termasuk Lis Andriana yang sudah menjalani pemeriksaan di rumah sakit akibat cidera lutut," katanya.
Wahyu mengatakan, dalam Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (WPAC) minimal jumlah ronde yang dilaksanakan minimal tiga. Tetapi ronde bisa dilaksanakan sampai 12, melihat kondisi di lapangan.
"Semakin banyak ronde semakin bagus, semakin banyak atlet dengan nilai terkecil, dan yang memperoleh nilai terkecil yang menjadi juara," katanya.
Lis Andriana merupakan atlet nasional paralayang, mengantongi gelar Juara Seri Piala Dunia Ketepatan Mendarat (PGAWC) Putri 2012-2014. Ia mengalami terkilir lutut kananya ketika hendak mendarat saat melakukan latihan terbang sebelum perlombaan dimulai.
Insiden terkilir terjadi, karena Lis terlalu memaksakan diri untuk melakukan pendaratan, tiba-tiba angin di bawah nol, sehingga posisinya melewati titik nol. Lis refleks menjulurkan kaki tetapi malah terkilir.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015