Bupati Bogor Ade Yasin menginstruksikan kepada seluruh kepala desa dan lurah agar kembali mengoptimalkan layanan kedaruratan mengingat tingginya angka kasus penularan COVID-19 di wilayahnya.

"Harus ada orang yang bisa dihubungi di tingkat desa atau kelurahan untuk melayani permasalahan COVID-19," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Menurut dia, dengan mengoptimalkan layanan kedaruratan, masyarakat yang terpapar COVID-19 bisa lebih mudah terpantau dan melakukan penanganan ketika menerima laporan masyarakat.

Baca juga: Pemkab Bogor genjot geliat ekonomi melalui sektor pertanian
Baca juga: DPRD Bogor siap buat kebijakan strategis bantu nakes tangani pasien COVID-19

"Bisa terpantau, apakah yang tengah menjalani isolasi mandiri kondisinya baik-baik saja, jika ada yang bergejala bahkan terpuruk sehingga bisa gerak cepat penanganan dengan merujuk ke rumah sakit atau tempat isolasi," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.

Ade Yasin juga meminta kepada para camat, kepala desa dan lurah agar gencar melakukan sosialisasi terkait tata cara isolasi mandiri yang baik dan benar.

Kebijakan tersebut menyusul ledakan kasus penularan COVID-19 di Kabupaten Bogor yang terjadi setelah perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah. Ia mencatat, lonjakan terjadi sejak 10 Juni 2021 yakni sebanyak 95 kasus per hari. Lonjakan terjadi setelah angkanya turun menjadi sekitar 50-60 kasus per hari.

Baca juga: Kabupaten Bogor tutup vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Pakansari

"Kenaikan kasus positif aktif setelah Idul Fitri lalu sampai dengan 23 Juni 2021 adalah sebesar 75,8 persen," paparnya.

Kini, jumlah kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor sudah menembus angka 20.732 kasus dengan rincian 1.133 kasus berstatus aktif, 112 kasus meninggal dunia, 19.481 kasus sembuh.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021