Bogor, (Antara Megapolitan) - Sejumlah pedagang daging di pasar tradisional Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis pagi sudah mulai berjualan kembali, walau demikian belum semua pedagang yang berjualan.

Pantauan Antara di Pasar Anyar Ruko Pemada, sejumlah pedagang sudah terlihat menjual daging-daging segar, beberapa pembeli juga sudah mulai membeli daging walau harga masih cukup tinggi.

"Harga jual daging masih tinggi mbak, sekarang Rp120 ribu per kilo gram. Kami mau harga ini diturunkan lagi, normalnya Rp100 ribu per kilogram," kata Syamsyudi salah satu pedagang.

Meski sejumlah pedagang daging sudah mulai melakukan berjualan kembali, namun aktivitas jual beli tidak sepenuh normal, karena harga yang masih tinggi.

"Paling yang banyak membeli itu pelanggan kami pedagang baso, kalau masyarakat umum masih sedikit," kata Syamsudin.

Masih lesunya penjualan daging di pasaran membuat pedagang tidak berani membeli daging dalam jumlah banyak. Seperti yang dilakukan Asep (50), untuk hari ini ia hanya menjual 20 kilo gram daging saja.

"Hari-hari biasa saya jual 30 kg, sekarang saya belum berani banyak-banyak ngak kuat uangnya," kata Asep.

Asep mengatakan, hari pertama dimulainya jualan daging pascaaksi mogok berjualan yang dilakukan oleh pedagang daging se-Kota Bogor, aktivitas jual beli masih sepi.

"Belum banyak, penjualan masih lesu, hargakan masih tinggi," kata pria yang sudah 10 tahun berjualan daging tersebut.

Selain di Pasar Anyar Ruko Pemada, aktivitas jual beli juga sudah berlangsung di Pasar Anyar Kebon Kembang.

Sebelumnya, Rabu malam (12/8), rumah potong hewan milik Pemerintah Kota Bogor, RPH Bubulak sudah melakukan aktivitas pemotongan sapi. Namun jumlah sapi yang dipotong dari 100 ekor yang masuk belum seluruhnya dipotong hingga pukul 22.00 WIB, baru 10 ekor saja. Hal ini dikarenakan bos daging masih menunggu harga pasar, jika terlalu mahal maka pemilik sapi tidak berani memotong sapinya karena khawatir tidak diterima pasar.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015