PBB, New York (Antara/Xinhua-OANA/Antara Megapolitan) - Dana Anak PBB (UNICEF) dan mitranya membantu pelaksanaan tindakan untuk membuat semua sekolah di Guinea, Liberia dan Sierra Leone aman dari penularan Ebola, kata seorang juru bicara PBB dalam satu taklimat pada Rabu (12/8).
UNICEF dan mitranya berusaha memastikan bahwa temperatur semua siwa dan staf sekolah diukur serta tempat mencuci tangan tersedia di sekolah, kata Stephane Dujarric, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB dalam taklimat harian.
Mereka juga telah membagikan sabun dan klorin, dan telah melatih puluhan ribu guru dan administratus mengenai pemeliharaan standard dan praktek kesehatan yang aman.
Sebanyak lima juta anak kehilangan berbulan-bulan masa pendidikan sebab banyak sekolah masih tutup dari Juli 2014 sampai beberapa bulan pertama tahun ini, akibat wabah Ebola di tiga negara Afrika Barat itu, kata Dujarric, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
Ebola pertama kali dilaporkan pada Desember 2013 di Guinea, yang berbagi perbatasan dengan Liberia dan Sierra Leone. Sebanyak 27.609 kasus dan 11.261 kematian telah dilaporkan di seluruh dunia hingga 5 Juli.
"Reaksi tentu saja lebih baik," kata Asisten Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Bruce Aylward pada awal Agustus. Ia menambahkan walaupun banyak tantangan tetap ada, penghapusan penyakit mematikan tersebut mungkin dilakukan dalam waktu dekat.
Wabah penyakit Ebola --penyakit parah yang seringkali mematikan bagi manusia-- menular ke manusia dari hewan liar dan menyebar di kalangan penduduk manusia melalui penularan manusia-ke-manusia. Angka rata-rata kematian berjumlah 50 persen, kata jejaring Organisasi Kesehatan Dunia.
Penerjemah: Chaidar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
UNICEF dan mitranya berusaha memastikan bahwa temperatur semua siwa dan staf sekolah diukur serta tempat mencuci tangan tersedia di sekolah, kata Stephane Dujarric, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB dalam taklimat harian.
Mereka juga telah membagikan sabun dan klorin, dan telah melatih puluhan ribu guru dan administratus mengenai pemeliharaan standard dan praktek kesehatan yang aman.
Sebanyak lima juta anak kehilangan berbulan-bulan masa pendidikan sebab banyak sekolah masih tutup dari Juli 2014 sampai beberapa bulan pertama tahun ini, akibat wabah Ebola di tiga negara Afrika Barat itu, kata Dujarric, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
Ebola pertama kali dilaporkan pada Desember 2013 di Guinea, yang berbagi perbatasan dengan Liberia dan Sierra Leone. Sebanyak 27.609 kasus dan 11.261 kematian telah dilaporkan di seluruh dunia hingga 5 Juli.
"Reaksi tentu saja lebih baik," kata Asisten Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Bruce Aylward pada awal Agustus. Ia menambahkan walaupun banyak tantangan tetap ada, penghapusan penyakit mematikan tersebut mungkin dilakukan dalam waktu dekat.
Wabah penyakit Ebola --penyakit parah yang seringkali mematikan bagi manusia-- menular ke manusia dari hewan liar dan menyebar di kalangan penduduk manusia melalui penularan manusia-ke-manusia. Angka rata-rata kematian berjumlah 50 persen, kata jejaring Organisasi Kesehatan Dunia.
Penerjemah: Chaidar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015