Dolar AS melonjak pada akhir perdagangan pada Rabu waktu setempat karena pelaku pasar mencerna data ekonomi terbaru.

Indeks dolar, yang mengukur dolar AS (greenback) terhadap enam mata uang utama, naik 0,41 persen pada 92,4361.

Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1847 dolar AS dari 1,1901 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3803 dolar AS dari 1,3849 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7494 dolar AS dari 0,7514 dolar.

Dolar AS ditransaksikan pada 111,08 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,51 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9260 franc Swiss dari 0,9210 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2404 dolar Kanada dari 1,2392 dolar Kanada.

Baca juga: Dolar AS sedikit menguat ketika perdebatan Fed tentang inflasi berlanjut

Di sisi ekonomi, perusahaan swasta di Amerika Serikat menambahkan 692.000 pekerjaan pada bulan Juni, perusahaan data penggajian Automatic Data Processing (ADP) melaporkan Rabu, mengalahkan ekspektasi pasar. Namun, total pekerjaan yang ditambahkan bulan Mei direvisi turun dari 978.000 menjadi 886.000.

Baca juga: Powell tenangkan kekhawatiran suku bunga naik, emas terkerek 6 dolar AS
Baca juga: Dolar AS melemah ketika Powell tegaskan tidak naikkan suku terlalu cepat

Laporan ketenagakerjaan bulanan yang diawasi lebih ketat yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja dijadwalkan pada hari Jumat, yang akan mencakup data ketenagakerjaan dari sektor swasta dan pemerintah.

Penguatan mata uang AS juga terjadi karena meningkatnya permintaan terhadap mata uang yang aman (safe-haven) di pasar di tengah kekhawatiran atas penyebaran virus corona varian Delta.
 

Pewarta: Biqwanto Situmorang

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021