Karawang, (Antara Megapolitan) - Sekitar 1.600 hektare sawah padi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, gagal panen atau puso akibat kekeringan pada musim kemarau sekarang.

"Sawah yang mengalami puso itu tersebar di Kecamatan Tegalwaru dan Pangkalan," kata Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan setempat Kadarisman, di Karawang, Rabu.

Ia mengatakan, sawah yang puso merupakan areal tadah hujan atau areal hanya mengandalkan air hujan, bukan air dari saluran irigasi.

Kadarisman mengakui, cukup luasnya areal sawah yang mengalami fuso akan mengganggu target produksi padi di Karawang tahun ini yang mencapai sekitar 1,4 juta ton.

"Tentu nantinya target produksi padi tahun ini akan terganggu. Karena padi yang dipanen berkurang akibat puso," katanya.

Meski demikian, ia akan berusaha untuk "menambal" kekurangan produksi padi. Di antaranya melalui areal sawah yang kini menggunakan skenario penanaman padi sawah IP 300.

Sementara itu, untuk mengantisipasi semakin meluasnya areal sawah yang puso akibat kesulitan air, Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan Karawang mengimbau agar seluruh petani menggunakan pompa.

"Sudah ada ribuan pompa yang kini digunakan petani untuk mengatasi kesulitan akan air. Bahkan, kami juga akan mengajukan bantuan pompa ke Pemprov Jabar dan pemerintah pusat," kata dia.

Dalam menanggulangi meluasnya kekeringan, pemerintah daerah juga telah melakukan pengerukan-pengerukan saluran air serta pembersihan saluran air dari tanaman eceng godok sehingga bisa mengalir ke sawah.

Pewarta: M Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015