Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat mendorong agar sejarah Bogor dari masa ke masa menjadi muatan lokal untuk dipelajari siswa di seluruh sekolah wilayah Bogor.

"Sejarah Kabupaten Bogor agar masuk dalam muatan lokal pendidikan di Kabupaten Bogor," ungkap Tim Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin dalam webinar refleksi Hari Jadi Bogor (HJB) ke-539, Minggu (6/6).

Baca juga: HJB ke-539, DPRD luncurkan galeri foto sejarah Bogor dari masa ke masa

Munurutnya, hal itu dianggap perlu agar masyarakat paham akan sejarah, terlebih mengenai daerah asalnya sendiri. Pasalnya, apa yang dilakukan oleh Pemkab Bogor kali ini, seperti halnya menjalankan program Pancakarsa pun akan menjadi bagian dari sejarah Bogor.

"Pancakarsa akan menjadi bagian dari sejarah di Bogor, sama halnya dengan sejarah Bogor lainnya pada ribuan tahun silam," kata Gus Udin dalam diskusi bertema "Bangkit Bersama, Semangat Solidaritas dan Gotong Royong untuk Pembangunan Kabupaten Bogor" itu.

Baca juga: Kabupaten Bogor ingin ukir sejarah melalui program Pancakarsa

Di samping itu, ia menyebutkan bahwa Kabupaten Bogor dianugerahi tanah yang subur dan makmur, sehingga memberikan banyak kesempatan bagi masyarakat untuk mengembangkan diri.

"Tantangan saat ini bagaimana kenyamanan yang dianugrahkan menjadikan masyarakat lebih produktif, sehingga selaras antara kelestarian budaya dan persaingan global sebagai bekal menjawab tantangan zaman," tuturnya.

Baca juga: Ketua DPRD Bogor ingin populerkan Aksara Sunda pada momentum HJB ke-539

Sementara itu, pemantik diskusi, Irvan Awaludin mengatakan bahwa sejak zaman kerajaan Tarumanegara dan Pakuan Pajajaran, Bogor sudah menjadi daerah yang maju dari sisi peradaban.

"Saat ini penting agar masyarakat Bogor bisa kembali mengenal jati diri sebagai wilayah penting karena pada zaman kerajaan Tarumanegara wilayahnya sampai ke timur Nusantara," ujar Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor itu.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021