Bogor, (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat mencatat sebanyak 200 calon haji (calhaj) asal kota tersebut berusia lanjut atau kelompok beresiko memiliki riwayat penyakit.

"Total kuota haji Kota Bogor 699, dari jumlah tersebut 300 orang termasuk kelompok lansia, dan 200 di antaranya mempunyai penyakit beresiko," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah, saat ditemui usai memantau pemeriksaan kesehatan haji tahap akhir di Puskesmas Semplak, Selasa.

Dikatakannya, data tersebut diperoleh berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan calon haji tahap pertama yang sudah dilaksanakan bulan Mei lalu. Pemeriksaan tersebut diikuti sekitar 665 calhaj.

Ia mengatakan, beberapa penyakit yang diidap oleh ratusan calon haji lansia tersebut seperti hipertensi (darah tinggi), kencing manis dan punya masalah dengan jantung.

"Tetapi semuanya layak berangkat, hanya kita kelompokkan sebagai kelompok beresiko yang perlu pendampingan, pengawasan dan kontrol ketat kesehatannya," kata Rubaeah.

Dia menjelaskan, saat pemeriksaan awal, petugas pemeriksa kesehatan sudah lakukan observasi, calhaj yang masuk kelompok resiko diberikan arahan untuk melakukan kontrol kesehatan sesering mungkin, menjaga pola makan, rutin mengkonsumsi obat serta menjaga kondisi fisik tubuhnya.

Hasil kontrol tersebut akan terekap dalam SISKOHATKES yakni sistem komputer terpadu yang menginput data kesehatan calon haji secara terpusat, sehingga diketahui apakah calon haji benar-benar menjaga kesehatan selama persiapan sebelum berangkat ke Tanah Suci.

"Selain itu, kita (Dinkes) juga mensosialisasikan agar calhaj yang masuk kelompok beresiko untuk melengkapi dirinya dengan obat-obatan yang biasa dipakai, membiasakan menggunakan masker dan menerapkan pola PHBS selama beribadah haji," katanya.

Tidak hanya itu, lanjut Rubaeah, Dinas Kesehatan juga berkoordinasi dengan KBIH, Kementerian Agama dan Tim Kesehatan Haji, agar calhaj kelompok beresiko mendapat prioritas seperti dekat dengan petugas kesehatan, lokasi pemondokan yang tidak terlalu jauh, dan setiap saat harus mendapat pemantauan dari petugas.

"Calhaj kelompok beresiko atau yang berusia di atas 40 tahun ini kita berikan prioritas, mereka harus mendapatkan pemantauan petugas, agar bisa termonitor setiap saat bila terjadi gangguan kesehatan," katanya.

Hari ini Dinas Kesehatan Kota Bogor melaksanakan pemeriksaan kesehatan haji tahap kedua atau tahap akhir, yang diikuti 699 calon haji asal kota tersebut. Pemeriksaan dilaksanakan di enam Puskesmas yang ada di masing-masing kecamatan, dimulai sejak 27 Juli sampai 1 Agustus mendatang.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015